[Komentar Apik] Paru Ungkep, Solusi Praktis Kala Malas Makan

 


Peringatan: Postingan ini merupakan review tanpa promosi berbayar. Aku menerbitkan tulisan ini dengan tujuan melengkapi tugas menulis blog di Kelas Pramuda 16 FLP Bekasi. 

Ya karena menulis tentang makanan adalah yang paling cepat bagiku, jadilah aku memilih Paru Ungkep dari Dapur Moma Liza untuk menggenapi tugas. Semakin ingin menulis karena paru ungkep sudah bersliweran di beranda media sosialku terlalu sering. Otomatis aku tambah penasaran dengan rasanya. Semakin kepo ketika testimoni-testimoni yang muncul di lingkaran pertemanan dunia mayaku: SESUAI EKSPEKTASI LIDAH PENIKMAT PARU.

Teh Liza, kebetulan guru menulis fiksiku. Sebelumnya kami hanya sebatas saling follow aja di media sosial. Kemudian tak lama setelah pandemi, beliau mulai promo paru ungkep. Aku belum tertarik saat itu karena masih berpikiran, ini kan paru kalau masaknya kurang, bisa-bisa masih amis. Kaya ada bau diri sapi yang tertinggal.

Begitu jadi murid, simpan nomor WA, dan membaca banyak testimoni; barulah pesan pas promo kemerdekaan kemarin. Harga promo waktu itu Rp30.000. 

Sebenarnya sesi kali ini merupakan repeat order. Sesi yang pertama sudah langsung tandas tanpa sempat mendokumentasikan. 

Selain itu, aku ingin memberikan hadiah pada diriku sendiri karena akan mulai maraton menulis novel. Waktu menulis, biasanya aku jadi malas makan. Biar gak oleng, aku siapkan lah paru ungkep ini. 

Saat pesan yang kedua kali, karena aku beli 4 pack jadi dikasih harga istimewa reseller Rp33.000 itu pun masih diskon lagi Rp2.000. 

Oh lupa, harga satuannya Rp38.000 plus ongkos kirim paxel Rp15.000. Dari Bekasi Selatan ke Bekasi Barat. Hihihi... 😁😁

Gak nyesel. Lidah sungguh seperti sedang ulang tahun, mendapatkan semua rasa yang aku suka. Pasti teh Liza menggunakan seluruh jiwa dan raganya demi memuaskan lidah pelanggannya. 

potongan paru ungkep lebar dan tebal

*****

"Kalau kamu sampai lupa sama nasi berarti parunya sukses."

Ya aku memang agak sulit pisah dengan nasi. Mau makan apapun kalau bisa sama nasi ya gak boleh ketinggalan dong. Namun paru ungkep yang satu ini, sukses membuatku melupakan sejenak karbohidrat putih itu. 

Begitu masuk ke mulut, semua titik di indera perasaku dimanjakan. Manis, gurih, pedas berpadu dalam satu gigitan. Pada saat mengunyah, gigiku tidak perlu terlalu heboh bekerja. Santai saja langsung lumer. Aroma daun jeruk pun menambah khusyuk pada waktu aku mengunyah.

beberapa kulit cabe dan biji  terekspos

Beberapa testimoni menyebutkan bila paru ungkep ini cukup pedas, ya bagi mereka yang beraliran cabe satu akan merasakan sensasi panas di mulut. Namun hilang seketika bila dibasuh dengan beberapa teguk es teh manis. Seperti saat anak sulungku, 7 tahun, ikutan menyatap si paru. Sambil huh hah huh hah tetapi akhirnya habis 4 potong.

Buat yang suka pedes, paru ini surga. Bukan pedas berlebihan sampai pahit tetapi pedas nikmat ingin nambah terus eh nambah lagi. Nasi putih kepul-kepul, makan pake tangan alias muluk, gigit parunya. Ceees, meleleh di mulut. Kata selebgram mah, "Enak banget guys kaya mau meninggal." 😋😋😋

*****


dikirim dalam kondisi beku menggunakan paxel

Dari segi pengemasan ada dua. Di dalam paru ungkep menggunakan plastik vakum, dimasukkan ke thinwall. Cocok bagi pengiriman luar kota. Asal begitu sampai, masuk dulu ke freezer untuk menambah ketahanan. Cuma kalau udah nyobain sih, gak akan tahan lama. Buka langsung abis, dihidangkan cepat tandasnya. 😍😍😍.

Pertama, baru keluar dari freezer aku goreng pake minyak. Agak gosong tetapi tetap abis. 

Kedua, dari kulkas bawah terus diemin sebentar di suhu ruang, barulah makan. Gak pake nasi. Satu kemasan abis sendiri. Ogah berbagi. Mau pake nasi boleh sih kalau mau ngurangin pedas atau porsi makannya kuli.

Terakhir kalau mau pesen, boleh WA teh Liza gak pake lama. 📞0857-10100-257

Kesimpulan: LAYAK DICOBA.

(573)

Tidak ada komentar