13 Status Whatsapp tentang Pernikahan

Awalnya aku hanya iseng bikin status tentang pernikahan di Whatsapp. Eh kok banyak yang suka. 😍 Jadilah aku masukkan ke blog biar yang ketinggalan bisa baca lagi dan yang hapenya lemot bisa hapus screenshot status aku.

Sungguh aku berterima kasih pada kalian pembaca blog Emak Sensi yang terus memberikan motivasi agar aku terus menulis. Meskipun terkadang terasa receh, aku senang jika kalian merasa apa yang aku tulis bermanfaat.

13.
Ketika niat dipertanyakan, apakah aku harus marah?
Sudjiwo Tejo bilang, kalau seseorang mulai merasa berkorban maka itu tanda cintanya telah habis. Nah loh. Kalau aku hanya menyimpulkan bahwa si mpok ini lelah. Lelah terhadap ekspektasi yang terlalu tinggi dia terbangkan. 
Siapa sih yang tidak lelah seharian menyelesaikan pekerjaan rumah yang sampai minggu depan juga gak ada habisnya? Terus yang kerja di ranah publik, balik ke rumah setelah bergelut dengan macet, pastilah ada rasa ingin merebahkan tubuh meski sejenak. Namun ketika kita mulai punya prioritas dan juga niat yang tulus untuk memberikan yang terbaik maka dengan sendirinya ada energi tambahan. Fokus ke prioritas dan mendelegasikan hal-hal yang kurang bisa kita kerjakan dengan maksimal.
Tidak perlu memaksa untuk jadi sempurna. Hanya perlu bisa berguna.

12.
Ya sekolah tak melulu berkaitan dengan hal yang resmi
Selama kita hidup kita bisa sekolah di mana saja. Tidak terbatas di gedung atau harus punya guru. Sekolah bisa saja belajar memahami apa yang terjadi pada diri sendiri dan belajar untuk mendapatkan solusi.
Suami mungkin orang yang belum sadar dengan keberadaan keluarganya sehingga mengambil jalan belakang saat menginginkan kebahagiaan. Dengan jiwa besar istri menerima kekurangan itu dan meminta bantuan profesional untuk menyehatkan kembali pernikahannya.
Terus menerus belajar untuk menjadi suami dan istri yang saling mengerti dan memahami satu sama lain.

11.
Masuk tahun ke enam, pernikahan mulai tampak masuk akal buatku
Memang tidak semua orang melihat pernikahan sebagai sesuatu yang layak untuk dimasukkan dalam daftar impian. Dulu aku tidak berniat untuk menikah. Pernikahan itu seperti silent killer bagiku.

10.
Yups, marriage is a travel movie with unpredictable ending
Calon pacar yang menerima semua masa lalu aku dan ikhlas ketika aku masih berkubang dengan masa lalu dia.

9.
Tidak pernah terburu-buru, calon pacar memberikan waktu
Dia memang manusia biasa, ada banyak waktu dimana dia hanya diam dan membiarkan aku bergulat sendirian. Bukan karena dia tidak peduli tetapi karena juga menunggu waktu yang tepat untuk masuk dan menarikku keluar dari ruang pengasingan yang aku buat sendiri. 
Terus dan terus  berusaha menemukan kembali siapa diriku.

8.
Mewek dikit lah kalau ingat ini
Betapa banyak waktu yang terbuang padahal jika aku lebih cepat tanggap hubungan kami tentu akan jauh lebih baik.
"Setelah melahirkan kamu berubah menjadi sosok dingin yang tidak aku kenal. Menghindar."

7.
Pertanyaan bodoh tetapi sering aku tanyakan
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa sikapnya yang sabar dan mau menunggu itulah aku bisa melihat semua lebih jernih.
Belum lagi pertanyaan-pertanyaan bodoh yang sering tidak sopan aku utarakan. 
"Kalau aku berpikir salah pilih, kamu juga pasti lebih dulu ninggalin aku. Aku sering merasa kamu gak bahagia ada di sisiku."
Aku punya banyak kekurangan, dia juga merasa begitu. Lalu daripada sama-sama galau mikirin kekurangan dan salah pilih, lebih baik kami fokus pada perbaikan.

6.
Sungguh, sadarlah dengan siapa kamu menikah
Jangan seperti membeli kucing dalam karung dan ketika sampai rumah baru sadar kalau itu anak kucing. Serba salah kan ya.

5.
Harus punya tekad kuat untuk selalu sadar diri

"Enak ya mba punya suami yang bisa diajak komunikasi."
"Ah istri kamu gak baperan ya. Seneng deh lihatnya." 

Ya harus mau menjalani proses. Jatuh bangun membangun . Mulai dari dicuekin, kadang di-php-in, dan berjuang mendapatkan telinga serta hati yang terbuka.
Menikah perlu kesadaran bukan hanya memuaskan rasa ingin memiliki. Tidak ada jaminan setelah menikah semua menjadi lebih baik. Apabila kita sadar menikah dengan orang yang cemburuan maka sikap menerima dan tidak lelah memberikan penjelasan adalah pilihan yang masuk akal.

4.
Tidak ada satu orang kecuali Tuhan berkehendak
Bisakah manusia mengubah manusia lain? 
Tidak kecuali dia dalam keadaan tidak sadar. 
Tidak kecuali itu adalah cara Tuhan menyadarkan.

Terlalu takut akan ditinggalkan sehingga tanpa sadar melakukan apa saja yang diinginkan pasangan. Ya semacam cinta buta. Buta mengkambing hitamkan cinta bukan logika, hati, pikiran yang sinkron.

"Tiba-tiba semua asetku sudah berpindah atas nama dia. Terus dia juga memenangkan hak asuh atas anak-anak kami."
"Dia bilang aku adalah istri yang tidak bisa melayani. Padahal waktu pacaran dia sudah tahu dan tak masalah kalau aku tidak bisa masak."

3.
Laksana pungguk merindukan bulan
"Nanti kalau sudah menikah pasti dia tidak akan memukulku lagi."

Dan tragedi pun terjadi. Istri gantung diri setelah menembak mati suaminya.

Ya pernikahan memang bukan belanga ajaib.  Pernikahan bisa jadi rumah yang hangat atau kosongnya tergantung pada para penghuninya. Pernikahan bisa jadi neraka jika yang terikat membuat hubungan seperti ajang pembalasan dendam.

2.
Bersama berproses
Menikah kan berjuang bersama mewujudkan keluarga bahagia, sehat, utuh. Menurutku ilmu lah yang menjaga kesadaran dan kewarasan tetap pada tempatnya. 


1.

Berharap pernikahan tanpa hambatan seperti tol lalu mendapati macet, ketiban tiang listrik, dan terjebak di dalam mobil.
Ujian memang akan selalu ada. Tugas kita adalah selalu belajar dan bertumbuh. Maka saat ujian tiba, kita bisa mendapatkan solusi bukan hanya menyesali diri.

Bonus
Ikhlas membuatku tidak merasa berkorban melainkan jalan untuk berproses
Pernikahan memang sebaiknya direncanakan seperti perjalanan. Ilmu apa yang harus dipelajari ketika tahun pertama, lalu proses apa yang harus dijalani pada tahun ketiga, hingga hubungan seperti apa yang akan menjadi tujuan saat merayakan ulang tahun pernikahan perak.

Semoga kita semua punya cukup bekal pengetahuan pemahaman, dan juga keikhlasan hingga maut yang memutuskan tali pernikahan lalu menyambung lagi di surga nanti. Aamiin... 💑💑💑

2 komentar

  1. Emang kayak anak homeshooling nih. Soalnya tiap hari belajar berumah tangga, eyaa. XD

    BalasHapus