Siapa sih yang mau harinya menjadi semakin berat untuk dijalani? Namun berdasarkan penelitian pribadi, mengamati diri sendiri dan beberapa orang terdekat, aplikasi pesan bernama Whatsapp(WA) justru membuat hari-hari semakin melelahkan.
Kok bisa begitu? Ya karena dunia ada dalam genggaman, apa yang kita inginkan tersaji dengan cepat. Aplikasi yang tercipta guna menambah kecepatan itulah yang terkadang membuat kita terlena. Kita tergoda untuk mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Pikiran bercabang, otak dipaksa fokus ke beberapa hal sekaligus. Belum masak selesai, eh sudah lihat grup arisan, terus lompat ke grup menulis. Baru baca sekilas, notifikasi grup RT ramai. Mau gak mau pindah fokus lagi.
Aplikasi diciptakan untuk memberikan kemudahan bukan menambah kelelahan. Whatsapp, aplikasi pesan yang sangat booming karena fitur-fitur yang memperlancar komunikasi malah membuat hari semakin berat dijalani.
"Eh punya whasapp kan?"
"Ya udah bikin grup WA aja."
"Ampun deh, masa grup WA lagi."
"Iya hp aku eror nih kebanyakan grup."
Tidak ada salahnya memiliki banyak grup, berbagi macam-macam informasi, atau mempererat tali silaturahmi. Asalkan kita juga berkembang atau upgrade. Tidak hanya aplikasi saja yang perlu perbaikan, kita juga butuh teknik agar tidak menjadi budak aplikasi itu sendiri. Tetap bisa seimbang antara dunia nyata dengan dunia maya.
Terus bagaimana caranya kita menjaga fokus dan tetap menjalani hari dengan bahagia? Di sini aku coba tulis lima langkah ala Emak Sensi ya. Semoga bermanfaat!
1. Baca dengan teliti
Beberapa grup WA yang aku ikuti, kompak memberikan edukasi: PAHAMI SEBELUM BERTANYA!
Dari sanalah aku belajar bahwa, sering bikin sewot orang karena ketidaksabaranku dalam menyelesaikan satu instruksi sederhana. Misal, sudah ditulis kalau artikel yang harus dibuat adalah bebas. Bebas kecuali tema religi. Tentu saja karena buru-buru, main sambar aja: BOLEHKAH AKU MENULIS TENTANG BERSYUKUR ATAS NIKMAT TUHAN?
Plaaak!
Cepat belum tentu benar. Cepat tidak juga membuktikan kita lebih baik. Tidak tersambungnya komunikasi dengan baik saat ini karena kita terpaku pada kecepatan bukan pemahaman.
Baca dengan teliti. Apabila memiliki banyak grup aktif dengan diskusi-diskusi maka kita harus memiliki waktu khusus untuk membaca lalu memahami. Biar saat kita memberikan tanggapan, tidak salah tempat dan juga tidak menanyakan ulang apa yang sudah ada dalam materi. Bila tidak mampu maka sebaiknya dengan penuh kesadaran, keluarlah dari grup tersebut.
2. Beri tanda bintang
Sebenarnya apa yang kita inginkan ketika masuk ke dalam satu grup? Kalau aku ilmu. Bukan sekedar berbagi info yang belum diketahui kebenarannya dan juga asal copy paste. Pernah aku dan suami banyak-banyakan grup. Hahaha... Dari kompetisi itulah aku tersadar, buat apa banyak grup kalau tidak ada yang bisa diambil manfaatnya?
Di Whatsapp sendiri, ada satu fitur pembantu yang bisa kita gunakan agar ilmu yang kita peroleh bisa tersimpan. Sering kan ya baru ditinggal sebentar satu pesan penting malah tertimbun dengan ratusan chat basa-basi yang keluar dari inti. Beri tanda bintang sesegera mungkin setelah kita merasa pesan itu memberikan ide atau sesuatu yang akan kita terapkan.
3. Catat bila ada yang ingin diulang
"Ah hidung kalau gak nempel juga ilang."
Itu ledekan zaman masih kerja bareng seorang teman yang pelupa parah. Semacam kena short memory lost syndrome. Sekarang mungkin aku kualat, juga karena banyak hal yang aku kerjakan sekaligus, jadi sering kelupaan ide-ide yang akan dikembangkan menjadi tulisan.
Setelah memberikan bintang, biasanya aku catat lagi di buku khusus atau langsung di draft blog. Aku memastikan tidak kehilangan ide-ide luar biasa yang terkadang aku sendiri pun tak menyangka. Tak sangka aku bisa menuliskan ide itu. 😁
4. Pindah foto dan video
Pindah ke memori eksternal, baik itu di ponsel maupun masuk laptop. Kan kita tidak pernah tahu kapan ponsel kita abis masa pakainya. Lebih baik punya cadangan kan. Sewaktu-waktu data-data kita tidak bisa diselamatkan karena hp ngambek, sudah ada candangan di tempat lain.
5. Jaga tetap bersih
Jika sudah memberikan bintang, mencatat, dan menyimpan semua data yang diperlukan maka selanjutnya menghapus semua percakapan.
Kok bisa begitu? Ya karena dunia ada dalam genggaman, apa yang kita inginkan tersaji dengan cepat. Aplikasi yang tercipta guna menambah kecepatan itulah yang terkadang membuat kita terlena. Kita tergoda untuk mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Pikiran bercabang, otak dipaksa fokus ke beberapa hal sekaligus. Belum masak selesai, eh sudah lihat grup arisan, terus lompat ke grup menulis. Baru baca sekilas, notifikasi grup RT ramai. Mau gak mau pindah fokus lagi.
Aplikasi diciptakan untuk memberikan kemudahan bukan menambah kelelahan. Whatsapp, aplikasi pesan yang sangat booming karena fitur-fitur yang memperlancar komunikasi malah membuat hari semakin berat dijalani.
"Eh punya whasapp kan?"
"Ya udah bikin grup WA aja."
"Ampun deh, masa grup WA lagi."
"Iya hp aku eror nih kebanyakan grup."
Tidak ada salahnya memiliki banyak grup, berbagi macam-macam informasi, atau mempererat tali silaturahmi. Asalkan kita juga berkembang atau upgrade. Tidak hanya aplikasi saja yang perlu perbaikan, kita juga butuh teknik agar tidak menjadi budak aplikasi itu sendiri. Tetap bisa seimbang antara dunia nyata dengan dunia maya.
Terus bagaimana caranya kita menjaga fokus dan tetap menjalani hari dengan bahagia? Di sini aku coba tulis lima langkah ala Emak Sensi ya. Semoga bermanfaat!
1. Baca dengan teliti
Beberapa grup WA yang aku ikuti, kompak memberikan edukasi: PAHAMI SEBELUM BERTANYA!
Dari sanalah aku belajar bahwa, sering bikin sewot orang karena ketidaksabaranku dalam menyelesaikan satu instruksi sederhana. Misal, sudah ditulis kalau artikel yang harus dibuat adalah bebas. Bebas kecuali tema religi. Tentu saja karena buru-buru, main sambar aja: BOLEHKAH AKU MENULIS TENTANG BERSYUKUR ATAS NIKMAT TUHAN?
Plaaak!
Cepat belum tentu benar. Cepat tidak juga membuktikan kita lebih baik. Tidak tersambungnya komunikasi dengan baik saat ini karena kita terpaku pada kecepatan bukan pemahaman.
Baca dengan teliti. Apabila memiliki banyak grup aktif dengan diskusi-diskusi maka kita harus memiliki waktu khusus untuk membaca lalu memahami. Biar saat kita memberikan tanggapan, tidak salah tempat dan juga tidak menanyakan ulang apa yang sudah ada dalam materi. Bila tidak mampu maka sebaiknya dengan penuh kesadaran, keluarlah dari grup tersebut.
![]() |
Setiap orang memiliki titik baliknya masing-masing hingga akhirnya dengan sadar membaca |
2. Beri tanda bintang
Sebenarnya apa yang kita inginkan ketika masuk ke dalam satu grup? Kalau aku ilmu. Bukan sekedar berbagi info yang belum diketahui kebenarannya dan juga asal copy paste. Pernah aku dan suami banyak-banyakan grup. Hahaha... Dari kompetisi itulah aku tersadar, buat apa banyak grup kalau tidak ada yang bisa diambil manfaatnya?
Di Whatsapp sendiri, ada satu fitur pembantu yang bisa kita gunakan agar ilmu yang kita peroleh bisa tersimpan. Sering kan ya baru ditinggal sebentar satu pesan penting malah tertimbun dengan ratusan chat basa-basi yang keluar dari inti. Beri tanda bintang sesegera mungkin setelah kita merasa pesan itu memberikan ide atau sesuatu yang akan kita terapkan.
![]() |
Pesan tidak akan hilang ketika kita membersihkan semua percakapan |
3. Catat bila ada yang ingin diulang
"Ah hidung kalau gak nempel juga ilang."
Itu ledekan zaman masih kerja bareng seorang teman yang pelupa parah. Semacam kena short memory lost syndrome. Sekarang mungkin aku kualat, juga karena banyak hal yang aku kerjakan sekaligus, jadi sering kelupaan ide-ide yang akan dikembangkan menjadi tulisan.
Setelah memberikan bintang, biasanya aku catat lagi di buku khusus atau langsung di draft blog. Aku memastikan tidak kehilangan ide-ide luar biasa yang terkadang aku sendiri pun tak menyangka. Tak sangka aku bisa menuliskan ide itu. 😁
![]() |
Ya kalau lagi kumat, gak nyadar bisa jadi pemberi saran yang bijak |
Pindah ke memori eksternal, baik itu di ponsel maupun masuk laptop. Kan kita tidak pernah tahu kapan ponsel kita abis masa pakainya. Lebih baik punya cadangan kan. Sewaktu-waktu data-data kita tidak bisa diselamatkan karena hp ngambek, sudah ada candangan di tempat lain.
![]() |
Berikan nama yang sesuai agar kita tidak lupa dimana kita simpan cadangan datanya |
5. Jaga tetap bersih
Jika sudah memberikan bintang, mencatat, dan menyimpan semua data yang diperlukan maka selanjutnya menghapus semua percakapan.
Membersihkan layar percakapan buat aku sama dengan menjernihkan pikiran. Layar bersih artinya sudah selesai semua ekspektasi yang mungkin memenuhi pikiran.
![]() |
Wah bersih dan melegakan |
"Bahagia itu sederhana jika kita memang menganggapnya begitu. Sesederhana tahu apa yang benar-benar kita inginkan dalam hidup. Tidak ada salahnya punya banyak grup. Namun jika tidak bermanfaat dan kita tidak ikut ambil bagian di dalamnya. Buat apa?Semoga bukan untuk mengisi kesunyian yang ada di dalam jiwa kita."
Nice pik
BalasHapusThanks Yu😉
Hapuscaranya sama nih, saya juga sering begitu soalnya kalau numpuk chat juga bikin bete.
BalasHapusBener mas, bikin ruwet pikiran.
Hapus