![]() |
Eksim yang tak kunjung sembuh |
Selama hamil anak pertama, eksim adalah bawaan bayi yang mengikuti emak.
Bawaan bayi? Iya katanya bayi memiliki bawaan sendiri-sendiri ketika di dalam kandungan. Ada ibu yang terus-terusan batuk hingga bayi lahir, ada yang jadi tidak doyan makanan tertentu padahal biasanya jadi kesukaan, atau penyakit aneh yang tak mempan diobati.
Mau diobati menggunakan berbagai macam obat, tidak bisa sembuh. Hanya mengurangi efek gatalnya saja. Nah eksim kering di kaki inilah yang jadi bawaan bayi Gara. Sembuh setelah lahir tetapi muncul lagi ketika hamil bayi Geni hingga sekarang belum juga sembuh.
Penyakit kulit yang identik dengan kulit kering dan menghitam ini memang sangat mengganggu. Berawal dari benjolan kecil berair yang sangat gatal lalu jika digaruk akan menyebar dan menghasilkan area ruam kemerahan semakin luas. Lama kelamaan ruam-ruam kemerahan tersebut mengering menjadi kulit kering, bersisik, lantas menghitam.
Kan kalau bawaan bayi bakalan sembuh sesudah bayi lahir mak? Nah setelah ditelusuri, alergi telur emaklah yang menjadi alasan kenapa eksim ini tak kunjung sembuh. Begitu makan telur lebih dari tiga kali seminggu maka gatal-gatal akan kembali datang.
Hamil secara alami membuat semua cadangan vitamin, mineral, dan zat-zat penting di tubuh emak berpindah ke bayi. Otomatis ketahanan tubuh emak juga berkurang, maka dari itu setelah melahirkan emak memiliki kondisi kesehatan tubuh yang paling rentan. Sedikit-sedikit sakit.
Terus bagaimana dong mak? Oke emak coba simpulkan dari dua kehamilan emak ya. Namun harus diingat kalau semuanya kembali di kondisi badan kalian masing-masing. Sippp!
1. Persiapkan diri sebelum hamil
Kehamilan yang dipersiapkan tentu saja akan berdampak baik bagi ibu dan bayi. Selain lebih siap menerima serangan penyakit, ibu juga lebih kuat menghadapi "bawaan bayi" yang akan menemani selama sembilan bulan.
Makanan sehat, vitamin dan kalsium tambahan apabila diperlukan, dan ketahui alergi-alergi yang dimiliki.
Ya jangan seperti emak yang sudah tahu tidak boleh terlalu banyak telur, malah cuek makan banyak telur hanya gara-gara takut bayi ngeces kalau gak dituruti maunya. Hahaha...
"Kamu ibunya, kamu yang harus bisa kontrol anakmu!"
Itu pesan mbah Uti yang akhirnya emak turuti sekarang karena eksim kering tak kunjung sembuh juga.
Fisik dan mental harus dipersiapkan agar bawaan bayi bisa dihadapi tanpa alergi.
2. Perbaiki kondisi setelah melahirkan
"Nanti aja sih mak, kan masih menyusui."
Ini bukan bicara masalah diet buat menurunkan berat badan ya bu ibu. Pijat, detoks (mungkin ada yang waktu hamil minum obat), atau sekedar ke salon untuk memperbaiki mood.
Artinya kondisi mental dan tubuh dipulihkan sedemikian rupa agar bisa menghadapi perubahan setelah bayi lahir. Tidak hanya memperhatikan kondisi bayi tetapi juga diri sendiri karena emak bahagia membuat bayi bahagia juga.
Nah ngomong masalah perbaikan, emak akhirnya melakukan pijat syaraf dan juga rutin minum multivitamin untuk memperbaiki kondisi.
Alhamdulillah menemukan tukang pijat yang sesuai dengan kebutuhan.
Memperbaiki kondisi akan sangat membantu jika ibu harus kembali bekerja atau ada pertama yang juga membutuhkan perhatian.
3. Pelajari jika ternyata bukan bawaan bayi maka segera obati
Bawaan bayi secara ajaib hilang atau sembuh setelah bayi lahir. Ada sebagian yang bilang kalau bawaan bayi itu mitos, ada juga yang bilang kalau bawaan bayi fakta.
Bila selama hamil, ibu sakit dan tidak sembuh padahal sudah minum obat apa saja maka itu adalah bawaan bayi. Dipertegas dengan sembuh setelah bayi lahir. Hilang tanpa jejak.
Nah untuk kasus emak, bawaan bayi berupa eksim ini ternyata berkelanjutan karena efek alergi makanan. Maka harus ada tidak lanjut jika tidak ingin menggaruk setiap kambuh.
Pada akhirnya, kita harus menerima alias ikhlas dengan rangkaian proses yang ada. Terlalu stres atau menyangkal keadaan malah akan membuat semua jadi lebih rumit. So enjoy ya mak!
Semoga lekas sembuh bawaan bayi yang seperti itu, ya :)
BalasHapusBetul Mbak, semu harus diterima dengan ikhlas.Semua pasti ada jalan ^^
BalasHapus