"Kau tak pernah terlalu tua untuk menetapkan tujuan lain atau memimpikan mimpi yang baru." C.S. Lewis
Baru mulai serius menulis di usia 30 tahun. Kenapa? Kok akhirnya memilih balik lagi ke menulis? Butuh kegiatan cin. Kegiatan yang bisa bikin otak berfungsi dengan baik. Terus 20.000 kata keluar dalam sehari. Terakhir tetapi yang utama adalah bisa disambi-sambi. Ya namanya juga sudah punya dua bayi, harus bisa berbagi kan.
Impianku saat ini adalah bisa kemping bareng suami dan anak-anak, bisa motret, dan selesaikan novel. Gak ada pesan sponsor kecuali tulisan ini aku gunakan sebagai doa agar semesta mendukung dan bisa sampai ke langit.
"Putuskan apa yang kau inginkan, dan berusahalah menjadikannya kenyataan. Jangan sampai kau lupa hidup karena terlalu sibuk bermimpi." Peter O'ConnersAku pernah tidak percaya bahwa ketika impian ditulis maka meskipun tidak simsalabim terwujud, ada pintu yang terbuka menuju impian itu.
Aku kemarin menulis tentang cita-cita jadi psikolog.
BILA JALAN MEMUTAR ITU BEGITU JAUH
Entah kenapa setelah itu beberapa buku yang dulu ingin aku baca, tentang psikologi, sedang diskon gede di salah satu toko buku online. Dan ya aku anggap ini adalah tanda terbukanya pintu menuju impianku. Belum, acc memang sudah turun dari suami tetapi aku belum siap untuk kembali ke bangku kuliah lagi.
Dengan menulis aku berharap impian-impianku akan menemukan jalannya untuk terwujud. Woi, siap gak dengan perih dan juga usaha yang harus dibayar?
Iya ini juga lagi persiapan kok.
1. Mulai cari modal buat jalan-jalan bareng
Aku ingin anak-anak belajar dari sekitarnya tentang apa itu hidup. Kenapa kita hadir di dunia ini. Anak-anak juga harus tahu apa impiannya sejak dini agar apa yang mereka lakukan mengarah ke tujuan bukan ke hasil yang hampa dan sia-sia.
Modal ini perlahan tetapi pasti akan mampir. Semoga aku bisa bijak dalam mengambil semua peluang.
2. Mulai nulis biar siap ketika harus maraton pas selesaikan novel
Berawal dari artikel-artikel 500 kata bulan ini semoga bulan depan meningkat ke 800 kata. Pelan-pelan naik agar tidak ngos-ngosan di tengah perjalanan.
3. Novel adalah awal agar kamera bisa dibeli
Ada deal dengan suami kalau novel tentang Ammabel selesai aku bisa beli kamera inceranku.
Kali ini aku ingin mengalahkan diriku sendiri dan mulai bergerak. Kali ini aku harus taruh impian itu di jidat agar selalu ingat tujuannku. Impianku. Bismillah.
Wah tujuannya kamera itu... Haha...
BalasHapusRalat mba, bukan dua bayi, tapi tiga, dua bayi kecil dan satu bayi besar, upsst... Hehe kabur ah
Hahaha, ngertinan ish.
HapusKamera, kamera menanti Wid.