Mau Jadi Penulis Produktif? Apakah Aku Memiliki 11 Hal Ini?


Sudah lama aku hobi menulis. Sejak kelas 6 SD. Baru-baru bisa benar-benar konsisten 1 bulan kemarin.

Di postingan kali ini, aku mau uraikan 11 hal yang bisa membuatku jadi penulis produktif. Di akhir bulan tinggal di-review lagi apakah aku sudah produktif atau belum.

1. Motivasi

Apa motivasimu menulis? Aku ingin bisa bermanfaat bagi diriku sendiri. Kenapa? Egois? Ya kalau belum bisa buat diri sendiri bahagia, gimana bisa bahagiain orang lain?

"Menulis adalah menjawab kegelisahan. Jadi apapun yang kita tulis, harus penting buat diri kita sendiri dulu, baru orang lain. Karena ada kesakitan yang sembuh ketika kamu menulis." (MotivaSee)
Menanamkan sugesti pada diri sendiri bahwa aku layak memperjuangkan kebahagiaanku dengan menulis, memperkaya pikiran, dan juga pengetahuan.

 2. Target diperbaharui secara berkala

Ada yang jangka pendek, menengah, dan juga panjang. Target ini berguna seperti gawang pada pemain bola. Target adalah tujuan. Bagaimana mau produktif jika tidak ada tujuan? Iya kamu pasti akan jawab hanya Tuhan dan kamu yang tahu. 😅

Kenapa harus berkala? Biar menulisnya bisa bertahap. Tidak langsung 1.000 kata per hari tetapi dari target setiap hari dulu asal konsisten posting. Banyaknya kata akan menyusul kemudian.

3. Menulis bebas

Apapun yang ada di pikiran, membuat gelisah, baper. Tuliskan! Ini akan memudahkan nantinya ke mana arah tulisanmu bermuara. Apakah fiksi atau nonfiksi? Artikel atau cerpen?

Tulis! Catat! Dokumentasikan!

4. Mempublikasikan tulisan

Facebook, Instagram, Blog, Twitter, Path. Tinggal pilih yang paling cocok.

Haruskah dipublikasikan? Kan hanya curhat cengeng tentang bapernya aku menghadapi anak pertama yang tantrum? Coba deh posting! Mungkin setelah itu kamu bisa menemukan teman yang senasib dan bisa menggalau bersama, saling menyembuhkan. 💪

5. Memiliki bank ide atau catatan tentang hal-hal yang akan dibahas

Begitu ide muncul, langsung catat. Tidak harus dieksekusi saat itu juga tetapi pastikan catatanmu merangkum semua. Baik 'feel' ataupun lingkungan yang memantik ide itu.

6. Sisihkan waktu untuk membaca dan menambah ilmu atau referensi

Malas ah! Ribet ngurus anak lagi toilet training nih. Ya sudah say goodbye aja sama keinginan untuk jadi penulis ya?

Membaca tanpa dipaksa karena setelah menulis kamu akan merasa butuh cek dan ricek. Apakah yang aku tulis sudah benar? Apakah informasi yang aku berikan sudah akurat?

7. Bergabunglah dengan komunitas atau grup untuk menulis bersama

Dalam grup, ada masa curhat lalu merangkum jadi satu tulisan. Pas lagi malas melanda, anggota yang lain akan memotivasi. Saling memberikan semangat dan dukungan. Kamu tidak akan sendirian jatuh bangun.

8. Perlunya membangun "personal brand"

"Woi, mana novelnya? Belum terbit juga?" 😡

Kesel iya tetapi "personal brand" sudah terbentuk. Penulis yang novelnya gak kelar-kelar. Antologi mulu yang terbit. Tidak masalah karena teman-teman sudah tahu kalau aku adalah penulis jadi suatu saat diajak bisnis pasti hubungannya dengan tulisan dong bukan jualan lipen. 😅.

9. Belajar EYD

Jangan merusak mata pembaca dengan tulisan yang asal nemplok. Kan bisa saja yang baca tulisan kamu adalah editor kece yang mau ajak kerjasama.
"Bagi dong link blognya atau FBnya deh."
Begitu mampir. Bedain antara dimakan dengan di makan aja susah.
Ini masih PR juga buat aku. Makanya aku catat di sini biar jelas.
Maaf ya pembaca blog aku, kalau banyak typo atau salah yang bikin mata gatal. Feel free to inform or let me know.

10. Fokus dan konsisten

Katanya jadi penulis itu berat. Kudu wani perih alias tahan banting. Jatuh bangun lagi, fokus pada target dan juga impian. Jika tidak ya siap-siap terhempas.

11. Bila bukan passion maka sebaiknya angkat bendera putih

Memahami diri adalah syarat yang harus aku penuhi saat mulai menulis lagi. Aku sempat meninggalkan hobi menulisku. Fokus dengan kehidupan sebagai ibu rumah tangga. Namun balik lagi menulis karena aku merasa ada bakat. Beberapa teman dekat yang sempat membaca karyaku juga bilang kalau aku mampu.

"Dosa lho mba kalau dikasih bakat tapi gak dimanfaatin."

Kalimat dari penulis kesayangan itulah yang membuat aku kuat. Merobek bendera putih itu dan mulai lagi dari awal.  Seperti gelas kosong aku mulai mengisi diriku.

Bila passion kamu ada di jualan bebek madura ya ikutilah. Belajarlah bagaimana memasak bebek agar tidak amis dan alot. Lalu raciklah bumbu yang bisa sesuai dengan lidah banyak orang. Usahakan apa yang kamu lakukan adalah yang kamu sukai bukan hanya untuk menghasilkan uang tetapi membuat hatimu bahagia.

Mulailah hari ini, jangan sampai kamu menyesali apa yang tidak bisa kamu lakukan. Selamat berkreasi ya. Be productive in every single job you do! Fighting 🙅💪👋

Tidak ada komentar