Rainbow Ruby adalah kartun yang tayang di RTV. Jam dan harinya berubah-ubah. Kartun ini sangat membantu ibu menjelaskan kepada anak tentang berbagai macam profesi. Gambar yang aku ambil adalah ketika Ruby menjadi dokter gigi. Ternyata kartun ini digunakan UNESCO membantu anak-anak perempuan mendapatkan pendidikan.
Umur 4 tahun, anakku sudah bisa memilih kartun apa yang akan dia tonton saat sarapan lalu menjelang tidur siang hingga waktunya membaca buku sembari menunggu kantuk benar-benar sukses mengalahkan mata.
Anak-anak memang tidak dapat dipisahkan dari tontonan. Ada waktu di mana mereka lelah bermain pasir, air, ataupun bersepeda keliling kompleks. Namanya juga anak-anak ada yang cepat bosan.
Jadwal kartun anak-anak dari pagi hingga malam memang beragam. Aku tidaklah membatasi, mereka boleh nonton apa saja. Kok gitu? Emang gak takut mereka jadi kecanduan terus kurang gerak dan malah seharian duduk aja di depan tv?
Ini studi kasus anakku ya jadi bisa dipakai atau hanya masukan saja saat memutuskan harus mengambil cara yang bagaimana untuk membentuk rutinitas anak.
Bangun tidur. Mandi. Sarapan. Nonton kartun. Jam kartun selesai maka secara otomatis Gara akan mengeluarkan mainan yang sedang dia sukai. Main bersama adiknya. Adiknya ikut pola Gara kalau tidak begitu mengantuk. Geni memang masih tidur tiga kali dalam sehari dan hanya dua jam di setiap sesinya. *tidur apa les gitar mak pake sesi segala
Balik ke kartun. Pada saat semua judul kartun telah Gara tonton, sekarang dia hanya fokus saat Hi5, Shaun the sheep, Rainbow Ruby, dan Tayo. Ketika kartun lainnya tayang dia akan ambil mainan dan menata semua balok untuk dia rancang. Bila rancangan sudah selesai maka dia akan mulai menggunting kertas lalu membuat perlengkapan pesta. Topi dan juga baju.
Jadi tidak ada masalah membiarkan dia menonton semua kartun. Apapun kartunnya yang penting aku dampingi untuk memberikan penjelasan atau masukan yang diperlukan.
"Terus yang nemenin aku siapa?" ujar Gara ketika aku pamit untuk memasak makan siang.
Dia akan dengan senang hati mengikuti dan berusaha ambil peran membantu ibu.
"Dipetik bu? Biar bersih? Biar kumannya mati?"
Ada masa di mana Gara terlalu cerewet lalu memberikan kejutan saat bisa mengganti channel yang ada kartun.
"Satu sama sembilan bu nomornya. Yang melengkung ke bawah kan."
"Ya nak, sembilan itu yang melengkungnya ke bawah."
Dia tahu angka yang menurutku hanya sambil lalu saja aku ajarkan. Ah nak, kamu memang sponge penyerap yang luar biasa.
Hi5 saat ini jadi favorit Geni. Dia akan bergoyang mengikuti alunan musik dan juga tarian yang sedang Hi5 peragakan. Motorik kasar secara tidak langsung ikut dilatih dan motorik halus juga berkembang. Tampak ketika Geni mulai memegang gelas sendiri dan mengontrol masuknya air ke mulut.
Anak-anak belajar dari sekitar. Tidak usah terlalu parno dengan apa yang dia tonton asal kita mendampingi dan selalu memberikan jawaban atas semua penasaran yang mereka rasakan. Mereka kadang tumbuh jadi lebih pintar, kuat, dan mandiri hanya ketika kita merasa sedang berkedip. Maka dari itulah dampingi secara utuh dan penuh agar kita tidak melewatkan sedetik saja perubahan mereka.
"Ibu, lelahmu akan terbayar hanya dengan senyum dan pelukan hangat dariku. Ibu, nilaimu akan selalu 100 jadi tak perlulah kau merasa rendah diri. Temani aku hingga masanya berganti dan akulah yang akan menemanimu. Bersabarlah karena itu hanya sekedipan mata saja."Kartun ada masanya begitu pula kebersamaan kita bersama anak-anak. Sungguh indah bila kita bisa bersama mereka untuk tumbuh, belajar, dan beranjak dewasa.
Tidak ada komentar