Woi, Update Blog Bikin Kamu Tetap Waras Lho!

Entah kenapa suami aku bawel banget masalah update blog. Ya secara dia yang bayar tiap tahun buat domain dan hosting, masa nganggur. Hahaha... Gak ya suamiku, pasti bukan itu alasannya kamu bawel. Kamu bawel karena tahu kalau kekasih hatimu ini bisa gila kalau gak nulis. 

Baiklah, baiklah. Hibernasi sudah terlalu lama. Dan semenjak tidak curhat, kepalaku berisik sekali. Ditambah bawelan kamu. Ya itu motivasi agar aku bisa menaklukkan rasa malas. And I did it finally. This night, I start writing. 

Curhat lah pasti, apa lagi yang bisa dilakukan emak sensi yang hidupnya penuh drama, drama, dan drama.

1 Mei 2017
Senin, libur hari buruh dan timeline riuh dengan demo dan bakar karangan bunga. Hatiku mendadak ikutan ramai dengan kenangan yang melompat-lompat tentang seorang teman.

"Dek, berita duka. Temenmu anaknya bakul bakso ninggal hari ini."

Dia itu temen SD. Kami deket banget, Dia tahu segalanya tentang kelamnya masa kecilku. Sedih gak? Lebih ke rasa menyesal karena kami belum menyelesaikan masalah yang membuat kami merenggang. 
Kanker serviks katanya. Belum ada yang bisa aku konfirmasi lebih rinci tentang ini.

2 Mei 2017
Begini, karena pikiran berisik maka aku putuskan membaca. Daripada pikiran melayang gak jelas mendingan isi dengan sesuatu yang mungkin berguna.

Judul: JIBAKU POST POWER SYNDROME FULL TIME MOM

Penulis: Hepi Risenasari, Dian Kusumawardani, Elfathrah, Anittaqwa Elamien, Mesa Dewi Puspita, Nevita Siswanti, Mifta Amalya, Farda Semanggi, Desy Handayani

Penerbit: Aryoko Indonesia

Cetakan II

Maret 2017

"...Seorang perempuan yang mengabdikan dirinya untuk orang lain, tanpa ada yang menggaji dan memuji. Perempuan yang tak bertuan."
(halaman 6)

Review ini memang khusus yang ditulis temanku, Hepi Risenasari. Tentang bagaimana dia berdamai dengan dirinya lalu ibunya. Ibu yang berprinsip bahwa wanita harus berkarir dan memiliki pengahasilan sendiri. Dari penghasilan itulah wanita mandiri, tidak diremehkan, bahkan memiliki hak sepenuhnya terhadap impian. 

Tentu saja tidak bisa dipukul rata. Bahwa ada banyak pria yang dididik secara mandiri dan tahu bagaimana memperlakukan istri secara layak. Bukan suami yang menjadikan istri hanya sebagai pemuas seks dan pembantu rumah tangga. Setelah menikah, saat istri memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga maka suami menghormati dengan dukungan penuh. Menemani istri melalui naik turun, suka duka, bahwa pahit manis bersama.

Dalam tulisan ini, Hepi berusaha meyakinkan diri dan ibunya bahwa menjadi ibu rumah tangga memang akan ada dinamikanya. Bagaimana pun juga, setiap pilihan pasti akan ada konsekuensi. Hepi menekankan pada apapun pilihannya toh tujuannya sama, keluarga bahagia. Apakah berkarir di luar atau di dalam rumah, semua ibu pasti ingin keluarga bahagia yang diimpikannya terwujud.

Cerita Hepi mirip-mirip denganku. Doktrin bahwa istri harus berpenghasilan juga sempat didengungkan ibuku. Kenapa? Ibu ingin aku tidak menunggu gaji suami bila ingin beli buku, izin harus didapat saat buku penulis favorit terbit, atau saat pernikahan dikhianati wanita tak akan terpuruk ketika berganti peran menjadi tulang punggung keluarganya.

Semua pernikahan akan punya ujiannya sendiri-sendiri. Kami para ibu baru sedang berproses menjadi ibu yang terbaik bagi anak-anak kami. Doa ibu kami tentu sangatlah penting. Semua perbedaan sudut pandang yang terjadi tentu kami komunikasikan dengan ibu. Kami bangga jadi anak ibu, kami juga bangga bisa jadi ibu.

Terima kasih Pie, sudah mau berbagi. Terima kasih untuk setiap sudut pandang yang memberi jalan pada hadirnya persepsi baru tentang ibu rumah tangga penuh. I wish you all the best! Hwiting!

Update blog meskipun isinya curhat kayak yang kamu tulis di buku harian, trust me it works! *kayak iklan
Bisa mengurangi berisik di kepala.
Bisa melegakan dada yang sesak.
Bisa membantu orang lain tanpa disadari.
Bisa membuat kamu produktif menghabiskan sisa malam saat insomnia menyerang.
Bisa membuat otak kamu berolahraga dan mengurangi kemungkinan pikun.

Jadi, kamu kapan nyusul update blog? Atau setidaknya tulislah buku harian bersama kita jadi jangan bawel mulu ke aku. Kamu juga nulis dong. *kodekerasbuatsuamiaku

3 Mei 2017
Buka FB temen SDku itu. Kok gak ada ucapan berduka? Dia malah nyetatus ngucapin ulang tahun buat adeknya dan minta sabar karena ibunya udah gak bisa ngerayain ulang tahun adeknya bareng mereka lagi.

Ya ampun, berarti kemungkinan yang meninggal itu ibunya bukan teman aku. Wah maaf ya maaf. Bisa dikira menyebarkan hoax nih.

Untung gerak cepat cari info. Maaf ya temanku -_- ... Sepertinya kita emang harus ketemu dan ngobrol deh.

Tidak ada komentar