[Maraton Review Novel Indah Hanaco] After Sunset, Biarkan Cinta Melewati Ujiannya

"Untuk apa aku kasihan padamu? Aku ini menyimpan dendam sebesar dunia padamu," guraunya. (120)

Penulis    :  Indah Hanaco

Penerbit   :  Elex Media Komputindo

Tahun      :   2014

Halaman  :  275

Leah bertemu dengan Liam di Bali saat liburan. Liam membenturkan kepalanya ke meja. 
Leah tidak memberi kesempatan pada akal sehatnya untuk memegang kendali. Dia nyaris melompat dan berlari, mengabaikan nyeri di tulang keringnya karena menghantam bangku dengan lumayan keras. Mendekat ke arah pria berbahu lebar itu, Leah bertanya panik, "Apa kamu baik-baik saja?" (halaman 46)


Ternyata sifat Liam cukup buruk yang memicu pertengkaran di antara mereka.
Leah nyaris membuka mulut saat Liam menyergah dengan cepat. "Tolong jangan melihatku dengan tatapan mengasihani. Aku paling nggak tahan kalau ada yang seperti itu!" (halaman 120)

Tak disangka-sangka ada perasaan yang indah menghampiri hubungan mereka yang unik itu. 
Liam menggeleng. Senyumnya mengembang perlahan. "Kamu mencemaskan aku, ya?" 
(halaman 203)

Di saat Leah sudah jatuh cinta, Liam menghilang. Leah merasakan sakit yang luar biasa di hatinya. Leah terluka, tapi ternyata luka yang lebih dalam dirasakan juga oleh Liam.
Leah tahu, dia harus berhenti berharap dan berusaha melupakan Liam. Kejutan dari Liam sudah cukup jelas: menghilang dari hidup Leah untuk selamanya. (halaman 252)

"Aku sudah membunuh temanku, Leah! Dan... kondisiku sendiri cukup ... mengerikan."
(halaman 268)

Seharusnya kepahitan Liam Hammond membuat Leah Kannitha mundur. Toh cinta itu seperti air yang bisa habis kapan saja tanpa disadari. Seharusnya Liam Hammod tetap tidak terpesona dengan wajah polos dan mata bulat Leah Kannitha.

Cinta, ujiannya tak bisa ditebak. Mungkin menguatkan atau malah memisahkan. Tinggal pasangan yang menentukan, apakah tinggal atau meninggalkan?

Tidak ada komentar