Hari ini sangat panas. Meski hujan sudah turun, gerah tetap saja membuat badan gatal. Antara gatal dan haus yang mendera, akhirnya buka laptop. Sungguh menulis sudah mulai bisa diluangkan walaupun dalam keadaan sempit. Terima kasih untuk diri sendiri.
Di draft ada beberapa pilihan tetapi sepertinya judul ini yang paling mungkin diselesaikan malam ini.
Menikah. Kata yang bikin senewen kalau kita sudah memutuskan untuk melakukannya.
Menikah. Kata yang buat kita sebel. Sebel kalau ternyata umur kita sudah lebih dari cukup.
Menikah. Kata yang sering ditanyakan saat kita sudah punya pacar.
Terus sekarang apa saja yang perlu diperhitungkan sebelum menikah?
1. Cinta
Perhitungkan dengan presisi. Pastikan kamu tidak sedang dimabuk cinta saat memutuskan untuk menikah. Lho kok gitu mak? Ya karena takutnya saat kamu sudah benar-benar sadar dari mabukmu, kamu malah lupa siapa sebenarnya yang kamu nikahi.
2. Modal
Menikah katanya tidak bisa modal dengkul. Harus benar-benar cukup. Jangan sampai setelah menikah kamu jual ginjal untuk melunasi utang-utang untuk modal menikah.
3. Pekerjaan
Pekerjaan berguna untuk kehidupan setelah menikah. Kehidupan setelah menikah tidak akan pernah mudah. Akan ada saja masalah yang datang dan pergi. Pekerjaan sebagai sumber penghidupan. Layaknya tahta, pekerjaan harus dipertahankan. Agar kehidupan bisa terus berjalan, pekerjaan tidak bisa ditiadakan.
4. Restu
Restu itu kayak doa ternyata. Restu membuat pernikahan lebih kuat jika orangtua merestui. Namun terkadang jika kita siap dengan segala konsekuensi, menikah tanpa restu juga bisa dijalani.
Doa agar mendapatkan pernikahan yang bahagia dan langgeng tentu harapan semua pasangan. Dan restu memang layak diperjuangkan saat kita yakin dengan logika dan rasa kita.
5. Calon mertua
Calon mertua akan jadi orang tua kita juga. Jangan memaksa menikah saat kita tak yakin bisa berproses bersama calon mertua.
6. Calon kakak atau adik ipar
Kadang mereka juga bisa jadi geng rese atau jadi pendukung nomor satu. Kita juga harus punya trik untuk bisa membuat mereka jadi pendukung nomor satu kamu.
7. Mental
Menikah, dari persiapan lalu hari H dan akhirnya memulai hidup baru bersama pasanganmu tentu butuh mental kuat. Tahan banting dan juga jangan baperan. Dikit-dikit dibawa melow, dikit dibawa baper ya berantakan. Kelar aja hidup kamu.
Banyaklah dengan saran dari yang sudah pernah menjalani. Lalu sesuaikan dengan karaktermu. Jangan semua ditelan bulat-bulat.
8. Keluarga besar
Keluarga besar yang ribet akan kamu temui nantinya. Sesuaikan diri sesuai porsi. Tidak perlu terlalu jauh ikut campur. Cukup tahu saja. Kamu dan pasangan itu lingkaran yang jadi bagianmu. Tak usahlah terlalu larut di lingkaran luar.
9. Tetangga sekitar
Setelah menikah, akan tinggal dimana, tetangga macam apa yang nantinya jadi bagian perjalanan hidupmu tentu perlu diperhitungkan. Tetangga sekitar yang baik akan berdampak baik pula buat kehidupanmu setelah menikah.
10. Resepsi
Tidak perlu memaksa jika dana tidak cukup untuk membuat resepsi. Sesuaikan dengan kemampuan saja. Resepsi itu kita buat untuk berbagi kebahagiaan dengan orang-orang yang kita kenal jadi jika tidak punya cukup dana sebaiknya tidak usah. Daripada dipaksa malah ujung-ujungnya merana. Merana karena dihina untuk resepsi yang tidak layak.
11. Dokumen
Harus mengurus surat numpang nikah, foto untuk buku nikah, atau harus mengurus pindah kota setelah menikah. Perhitungkan agar semua siap sesuai rencana.
Di draft ada beberapa pilihan tetapi sepertinya judul ini yang paling mungkin diselesaikan malam ini.
Menikah. Kata yang bikin senewen kalau kita sudah memutuskan untuk melakukannya.
Menikah. Kata yang buat kita sebel. Sebel kalau ternyata umur kita sudah lebih dari cukup.
Menikah. Kata yang sering ditanyakan saat kita sudah punya pacar.
Terus sekarang apa saja yang perlu diperhitungkan sebelum menikah?
1. Cinta
Perhitungkan dengan presisi. Pastikan kamu tidak sedang dimabuk cinta saat memutuskan untuk menikah. Lho kok gitu mak? Ya karena takutnya saat kamu sudah benar-benar sadar dari mabukmu, kamu malah lupa siapa sebenarnya yang kamu nikahi.
2. Modal
Menikah katanya tidak bisa modal dengkul. Harus benar-benar cukup. Jangan sampai setelah menikah kamu jual ginjal untuk melunasi utang-utang untuk modal menikah.
3. Pekerjaan
Pekerjaan berguna untuk kehidupan setelah menikah. Kehidupan setelah menikah tidak akan pernah mudah. Akan ada saja masalah yang datang dan pergi. Pekerjaan sebagai sumber penghidupan. Layaknya tahta, pekerjaan harus dipertahankan. Agar kehidupan bisa terus berjalan, pekerjaan tidak bisa ditiadakan.
4. Restu
Restu itu kayak doa ternyata. Restu membuat pernikahan lebih kuat jika orangtua merestui. Namun terkadang jika kita siap dengan segala konsekuensi, menikah tanpa restu juga bisa dijalani.
Doa agar mendapatkan pernikahan yang bahagia dan langgeng tentu harapan semua pasangan. Dan restu memang layak diperjuangkan saat kita yakin dengan logika dan rasa kita.
5. Calon mertua
Calon mertua akan jadi orang tua kita juga. Jangan memaksa menikah saat kita tak yakin bisa berproses bersama calon mertua.
6. Calon kakak atau adik ipar
Kadang mereka juga bisa jadi geng rese atau jadi pendukung nomor satu. Kita juga harus punya trik untuk bisa membuat mereka jadi pendukung nomor satu kamu.
7. Mental
Menikah, dari persiapan lalu hari H dan akhirnya memulai hidup baru bersama pasanganmu tentu butuh mental kuat. Tahan banting dan juga jangan baperan. Dikit-dikit dibawa melow, dikit dibawa baper ya berantakan. Kelar aja hidup kamu.
Banyaklah dengan saran dari yang sudah pernah menjalani. Lalu sesuaikan dengan karaktermu. Jangan semua ditelan bulat-bulat.
8. Keluarga besar
Keluarga besar yang ribet akan kamu temui nantinya. Sesuaikan diri sesuai porsi. Tidak perlu terlalu jauh ikut campur. Cukup tahu saja. Kamu dan pasangan itu lingkaran yang jadi bagianmu. Tak usahlah terlalu larut di lingkaran luar.
9. Tetangga sekitar
Setelah menikah, akan tinggal dimana, tetangga macam apa yang nantinya jadi bagian perjalanan hidupmu tentu perlu diperhitungkan. Tetangga sekitar yang baik akan berdampak baik pula buat kehidupanmu setelah menikah.
10. Resepsi
Tidak perlu memaksa jika dana tidak cukup untuk membuat resepsi. Sesuaikan dengan kemampuan saja. Resepsi itu kita buat untuk berbagi kebahagiaan dengan orang-orang yang kita kenal jadi jika tidak punya cukup dana sebaiknya tidak usah. Daripada dipaksa malah ujung-ujungnya merana. Merana karena dihina untuk resepsi yang tidak layak.
11. Dokumen
Harus mengurus surat numpang nikah, foto untuk buku nikah, atau harus mengurus pindah kota setelah menikah. Perhitungkan agar semua siap sesuai rencana.
Tidak ada komentar