[Maraton Review Novel Indah Hanaco] Love in Auckland, Berkah Kesabaran Manisnya Pasti Datang Tepat Waktu

Dear Mrs. Hanaco, sebenarnya ini review hadiah buat ulang tahun aku yang ke 29. Kenapa? Membaca bisa membuatku sejenak tidak memikirkan benda tajam, tali, atau kopi.

Dear Mrs. Hanaco, semoga Tuhan beri kau kesehatan agar selalu produktif dan menginspirasi.

Tahu Bulat, Games yang Katanya Mengalahkan Clash of Clans

Siang-siang anak-anak udah persiapan mau tidur. Buka ponsel ada pesan dari suami.

Suami ingat saja kalau istrinya suka main game.
Dan langsung instal
Tahu bulat, game asli Indonesia yang saat ini sedang hits. Bagaimana tidak populer? Game ini sudah di-instal 500.000 orang dan mendapatkan 5 bintang. Tahu bulat mengalahkan Clash of Clans di wilayah Indonesia.

Rating tinggi dan komentarnya pun banyan yang positif

Tahu bulat adalah game menjual tahu bulat. Ada lagu yang keluar dari speaker untuk mengundang pembeli. Berawal dari 1 koin untuk 1 tahu bulat lalu terus naik jika kita meng-upgrade perlengkapan seperti mobil, resep, promo.

Tahu bulat tidak ada pelanggan yang kabur seperti Dinner Dash saat terlalu lama menunggu pesanan. Yang ada hanya kecepatan untuk datang membeli tahu bulat.

Ketika harga tahu bulat sudah cukup mahal, 3.4 ribu koin/1 tahu bulat maka penghasilan 1 Milyar adalah mudah. Tidak perlu sering tap yang membuat jari pegal, kita bisa tinggalkan game tahu bulat sejenak dan saat kembali pundi-pundi sudah terisi.

Game ini game tap jari untuk menghasilkan uang
Lagu yang keluar dari speaker juga lucu, penasaran? Ayolah instal biar makin hits game asli Indonesia ini.

Chasing The Alexa Rank

1,557,883 >>2,844,915
I think it will be easy to decrease the number as long as I update everyday. In fact, it's not that easy.

Ibu Jangan Marah Dong! 7 Ide Agar Marahmu Berguna!

Mak, pendek sekali sumbumu. Cepat banget meledak.
Kemarin gak update blog karena badan rasanya lelah.

Baby Gara seharian cranky banget. Makan susah, main tetapi nangis terus, semuanya rasanya salah.

Kursinya Nakal Ya Dek? Berhenti Ucapkan 5 Kalimat Ini Jika Ingin Anak Bercitra Positif Terhadap Dirinya!

Bebas bergaya, arahkan anak bukan malah jadi bahan becandaan

Balita atau bawah lima tahun adalah masa membentuk persepsi diri. Masa dimana anak mulai melihat siapakah dirinya? Karakter macam apa dia?

Entah disadari atau hanya melanjutkan tradisi pengasuhan dari orangtua, kita sering mengucapkan 5 kalimat ini.

Sengaja Mengabaikan, 5 Kegiatan yang Sering Tak Fokus Dilakukan Setelah Anak Kedua Lahir

Setelah Baby Geni lahir, ada beberapa perubahan dan penyesuaian. Mulai dari berbagi tugas hingga hal-hal yang kadang sengaja diabaikan untuk beberapa waktu. Terus di sesi Curhat Si Emak kali ini, emak sensi mau curhat tentang 5 kegiatan yang sering sengaja diabaikan sejak Baby Geni lahir.

THE POWER OF A DRAFT, 5 REASONS WHY A DRAFT IS IMPORTANT!



This blogpost is based on my case. It can be used in your condition or just a reading article for you.

Indah Hanaco yang Terfavorit dan Paling Bisa Diajak Curhat

Indah Hanaco & me

Ibu, Aku Sayang Ibu. 3 Cara Baby Gara Meminta Berbaikan dengan Ibunya!

Beberapa hari lalu Baby Gara memeluk kakiku sambil bilang kalau dia sayang aku.

Ujian memang, dia bisa sangat manis tetapi sangat rewel beberapa menit kemudian. Ujian untuk bisa konsisten dengan mood sendiri dan tidak mempengaruhi anak.

Dan mood swing bisa saja ditularkan. Kok bisa gitu? Lama-lama Baby Gara mengerti pola ibunya. Ibunya sangat mudah berubah perasaannya. Di menit ini senang dan menit berikutnya udah ngomel.

Aku memang ibu egois yang lebih sering meminta Baby Gara mengerti aku. Aku akui itu. Kadang aku sadar, dia baru tiga tahun. Kadang aku tidak peduli, aku hanya mau dimengerti.

Baby Gara sudah punya cara untuk bisa meluluhkan hati ibunya.

1. Baby Gara akan menyodorkan jempolnya dan minta berbaikan

Biasanya anak lain menyodorkan jari kelingkingnya untuk meminta berbaikan. Baby Gara berbeda, dia menyodorkan jempol tangannya.

"Baikan ya ibu?"
Suatu waktu aku memintanya membereskan mainan tetapi dia masih sibuk nonton kartun. Waktu sadar mainannya sudah tertata rapi dan ibunya cemberut. Dia lalu menyodorkan jempolnya dan minta berbaikan.

2. Baby Gara meminta ibunya tersenyum dan menunjukkan gigi

"Ibu gini, hiii," pinta Baby Gara saat minta berbaikan.
Baby Gara sudah tahu kalau senyum itu tandanya ibunya senang
Aku tahu Baby Gara sudah belajar tentang ekspresi saat dia memintaku meringis. Senyum dengan menunjukkan semua gigi yang bisa ditunjukkan. Dia mengidentifikasi jika tersenyum adalah tanda semua baik-baik saja. Ibunya tidak marah kalau tersenyum. 

Duh anakku, aku kau memang guru kecilku. Maafkan ibumu yang masih belajar ini.

3. Baby Gara akan menyentuh kaki atau memeluk kaki sambil bilang, "Aku sayang ibu."

Ini yang paling bikin meleleh. Hahaha... Sebenarnya Baby Gara bukanlah anak yang susah diatur. Akunya aja sebagai ibunya yang kadang tidak sabar. Pengennya cepet. 

Maafkan ibu ya Nak. Ibu gak akan janji-janji untuk berubah. Namun ibu selalu belajar biar jadi ibu yang lebih baik. Amin.

Ibu, Lelahkah Kau?

Sungguh, seorang anak tidak bisa memilih untuk lahir dari seorang ibu yang gila.

Sungguh, seorang anak tidak bisa meminta dilahirkan jika akhirnya berakhir di tempat sampah.

Sungguh, apabila anak bisa memilih tentu saja dia akan memilih ibu yang telah dewasa. Ibu yang tidak memukul, mencubit, atau yang akan melemparnya dari lantai 19 apartemen atau malah menjepitkannya ke eskalator di mal favoritnya.
Ibu, lelahkah kau menyusuiku hingga akhirnya kau memberiku makan pisang?

Ibu, lelahkah kau memandikanku hingga akhirnya kau bayar pembantu untuk memandikanku?

Ibu, lelahkah kau membereskan mainanku hingga akhirnya kau berhenti membelikanku mainan yang baru?

Ibu, lelahkah kau menemaniku bermain hingga aku harus sekolah begitu dini?


Target Menulis itu Nyata

Dimohon Tidak Menjadikan Anak Alasan. Bercerailah Jika Anda Mengalami 3 Hal Ini!

Anak-anak sering menjadi alasan utama saat pernikahan menuju ke arah yang tidak sehat. Anak-anak dianggap sebagai tameng orangtua untuk mewujudkan keinginan egois orang tua.

1. Perselingkuhan

Ketika tahu suami atau istri selingkuh maka karena alasan ada anak maka suami atau istri tidak bercerai. Menjalankan pernikahan palsu yang ada akhirnya menyakiti semua.

Anak-anak pada dasarnya sangat mudah menyesuaikan diri asal orangtua bisa berkomunikasi sesuai usia anak-anak mereka. Sungguh sangat egois ketika demi anak orangtua yang sudah tidak saling mencintai hidup satu atap bersama anak. Kenapa egois? Karena anak akan menyaksikan kebencian yang begitu nyata tetapi mereka tidak bisa protes.

Jika memang suami atau istri mendapati pasangan selingkuh maka bercerailah. Jangan karena anak tetap tinggal di rumah. Kalian hanya akan menyakiti anak pada akhirnya. Bicarakan dengan anak apa yang terjadi sesuai usia dan bahasa mereka. Meskipun awalnya mereka tidak mengerti tetapi waktu akan menyembuhkan mereka.

2. Kekerasan dalam rumah tangga

Saya mengalami sendiri menjadi anak yang melihat orantuanya bertengkar. Melihat papah saya memukul mamah saya dan luka batin itu selalu membuat saya jadi paranoid. Apakah hal itu akan terjadi pada saya?

Mamah saya memutuskan untuk bertahan. Dia tidak menuntut untuk bercerai meskipun beberapa kali kabur dari rumah.

Keputusan mamah itu yang akhirnya membuat semacam lubang di hati saya. Lubang yang membuat saya menjadi penimbun. Saya tumbuh menjadi pribadi yang labil dan moody.

Maka dari itu saya menghimbau suami atau istri di luar sana yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, berpisahlah. Jangan karena anak lalu kalian memaksakan diri menerima kekerasan fisik maupun verbal dari pasangan kalian. Anak kalian akan terluka batinnya dan luka itu akan sulit sembuh serta dibawa sampai kapanpun. Perpisahan memang menyakitkan tetapi setelah berpisah anak kalian tidak akan menyaksikan kalian baku hantam secara langsung. Selain itu segera cari batuan psikolog agar semua tidak bertambah parah.

3. Kebiasaan buruk yang tidak bisa diubah

Merokok, berjudi, atau kecanduan alkohol dan narkoba. Bila suami atau istri sudah berusaha berkompromi tetapi tidak bisa mengubah kebiasaan buruk itu maka alasan bertahan demi anak adalah konyol. Anak itu peniru ulung. Membiarkan anak hidup dengan orangtua yang memiliki kebiasaan buruk artinya membuat anak menjadi seperti itu juga.

Jadi dimohon untuk tidak menjadikan anak alasan. Anak adalah anugerah maka jadikanlah dia pribadi yang baik dengan menjadi orangtua yang dewasa dan bertanggung jawab.

Mandiri: Pembelajaran atau Pemaksaan

Sering melihat yang seperti ini di mal?
Ibu menggendong tas anaknya. Anaknya melenggang dengan santai. Santai karena beban berat di pundak telah berpindah.

"Anak SD sekarang kalau bisa itu buku satu lemari masuk tas semua."

Awalnya karena kasihan, ibu menggendong tas anaknya yang super berat. Berat karena berisi tiga buku paket tebal, buku dan alat tulis, dan tas bekal terpisah.

Lalu mereka mengeluh tentang pegal-pegal yang mereka rasakan dan betapa anak-anak sangat tergantung pada mereka. Mereka ingin anak-anak mereka mandiri, bertanggung jawab atas segala kewajiban dan tidak perlu ceramah panjang lebar tentang apa yang harus dilakukan.

"Ibu, bawakan tasku!" teriakan yang  terdengar saat ibu menjemput anaknya di sekolah.

"Ingin rasanya melihat kamu membawa sendiri tasmu. Tapi memang salah ibu yang membiasakan dirimu bergantung pada ibu."
mandiri/man·di·ri/ a dalam keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain: sejak kecil ia sudah biasa -- sehingga bebas dari ketergantungan pada orang lain; (kbii online)

Kebiasaan, ya mandiri itu tentang kebiasaan. Ibu harus membiasakan anaknya untuk tidak bergantung. Artinya ada proses belajar untuk dapat berdiri sendiri. Jika ibu ingin maka harus juga disertai kesadaran untuk beraksi. Aksi memberikan rangsangan-rangsangan agar anak akhirnya berproses menjadi mandiri.

Buku berat yang harus masuk tas setiap harinya adalah ide untuk berpikir memanfaatkan loker di sekolah. Buku-buku yang bisa ditinggal bisa menghuni loker.

Buku berat yang harus masuk tas tiap harinya juga mengajarkan anak akan prioritas. Tidak semua buku harus dibawa. Tahu prioritas membuat anak tahu cara mengukur kapasitas diri sendiri. Bila anak tahu kapasitasnya maka dia juga tidak akan sembarangan mengalihkan tanggung jawab ke orang lain meski itu ibunya sendiri.

Buku berat yang harus masuk tas tiap harinya membuat anak arti kata cukup. Cukup berat bagi anak bisa jadi berat juga bagi orang lain.

Pemaksaan. Ya awalnya akan tampak kejam. Ibu membiarkan anak membungkuk karena membawa beban berat di bahunya. Namun bisa dilihat hasilnya. Bila ibu tidak lelah membangun komunikasi tentang mandiri dan tanggung jawab anak maka proses akan membentuk anak jadi pribadi yang mampu berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas diri sendiri.

Ibu adalah guru pertama anak jadi usahakan untuk menjadi contoh yang baik agar anak bisa meniru yang baik pula.

11 Hal yang perlu Diperhitungkan Sebelum Menikah

Hari ini sangat panas. Meski hujan sudah turun, gerah tetap saja membuat badan gatal. Antara gatal dan haus yang mendera, akhirnya buka laptop. Sungguh menulis sudah mulai bisa diluangkan walaupun dalam keadaan sempit. Terima kasih untuk diri sendiri.

Di draft ada beberapa pilihan tetapi sepertinya judul ini yang paling mungkin diselesaikan malam ini.

Menikah. Kata yang bikin senewen kalau kita sudah memutuskan untuk melakukannya.

Menikah. Kata yang buat kita sebel. Sebel kalau ternyata umur kita sudah lebih dari cukup.

Menikah. Kata yang  sering ditanyakan saat kita sudah punya pacar.

Terus sekarang apa saja yang perlu diperhitungkan sebelum menikah?

1. Cinta
Perhitungkan dengan presisi. Pastikan kamu tidak sedang dimabuk cinta saat memutuskan untuk menikah. Lho kok gitu mak? Ya karena takutnya saat kamu sudah benar-benar sadar dari mabukmu, kamu malah lupa siapa sebenarnya yang kamu nikahi.

2. Modal
Menikah katanya tidak bisa modal dengkul. Harus benar-benar cukup. Jangan sampai setelah menikah kamu jual ginjal untuk melunasi utang-utang untuk modal menikah.

3. Pekerjaan
Pekerjaan berguna untuk kehidupan setelah menikah. Kehidupan setelah menikah tidak akan pernah mudah. Akan ada saja masalah yang datang dan pergi. Pekerjaan sebagai sumber penghidupan. Layaknya tahta, pekerjaan harus dipertahankan. Agar kehidupan bisa terus berjalan, pekerjaan tidak bisa ditiadakan.

4. Restu
Restu itu kayak doa ternyata. Restu membuat pernikahan lebih kuat jika orangtua merestui. Namun terkadang jika kita siap dengan segala konsekuensi, menikah tanpa restu juga bisa dijalani.

Doa agar mendapatkan pernikahan yang bahagia dan langgeng tentu harapan semua pasangan. Dan restu memang layak diperjuangkan saat kita yakin dengan logika dan rasa kita.

5. Calon mertua
Calon mertua akan jadi orang tua kita juga. Jangan memaksa menikah saat kita tak yakin bisa berproses bersama calon mertua.

6. Calon kakak atau adik ipar
Kadang mereka juga bisa jadi geng rese atau jadi pendukung nomor satu. Kita juga harus punya trik untuk bisa membuat mereka jadi pendukung nomor satu kamu.

7. Mental
Menikah, dari persiapan lalu hari H dan akhirnya memulai hidup baru bersama pasanganmu tentu butuh mental kuat. Tahan banting dan juga jangan baperan. Dikit-dikit dibawa melow, dikit dibawa baper ya berantakan. Kelar aja hidup kamu.

Banyaklah dengan saran dari yang sudah pernah menjalani. Lalu sesuaikan dengan karaktermu. Jangan semua ditelan bulat-bulat.

8. Keluarga besar
Keluarga besar yang ribet akan kamu temui nantinya. Sesuaikan diri sesuai porsi. Tidak perlu terlalu jauh ikut campur. Cukup tahu saja. Kamu dan pasangan itu lingkaran yang jadi bagianmu. Tak usahlah terlalu larut di lingkaran luar.

9. Tetangga sekitar
Setelah menikah, akan tinggal dimana, tetangga macam apa yang nantinya jadi bagian perjalanan hidupmu tentu perlu diperhitungkan. Tetangga sekitar yang baik akan berdampak baik pula buat kehidupanmu setelah menikah.

10. Resepsi
Tidak perlu memaksa jika dana tidak cukup untuk membuat resepsi. Sesuaikan dengan kemampuan saja. Resepsi itu kita buat untuk berbagi kebahagiaan dengan orang-orang yang kita kenal jadi jika tidak punya cukup dana sebaiknya tidak usah. Daripada dipaksa malah ujung-ujungnya merana. Merana karena dihina untuk resepsi yang tidak layak.

11. Dokumen
Harus mengurus surat numpang nikah, foto untuk buku nikah, atau harus mengurus pindah kota setelah menikah. Perhitungkan agar semua siap sesuai rencana.

Emak, Ucapanmu adalah DOAMU.

Saya sering merasa menyesal saat mengucapkan sesuatu.

"Awas Nak, nanti jatuh!"

Beberapa menit kemudian gabrukkk, si Gara jatuh. Ya Allah manjur banget sih ini mulut

Sungguh harus hati-hati. Tidak bisa sembarangan.

Emak, ucapanmu adalah doamu.

1. Latihan kontrol emosi.

Saat kepala penat dan panas, beri waktu sejenak. Sejenak untuk menurunkan tensi emosi.

Aku punya sudut 'timeout'. Sudut saat saya mulai lelah.

2. Jangan sampai menyesal kemudian

Ucapan yang sudah keluar tidak bisa ditarik kembali. Kita harus hati-hati agar tidak menyesal kemudian.

3. Cukup Malin Kundang yang dapat kutukan

Ucapan bisa jadi doa baik atau malah jadi kutukan. Maka pilihlah yang bijak.





Mulailah dengan Bahagia

Awal tahun, sedih karena banyak target yang tak tercapai. Tentu saja. Namun apakah setelah itu kita hanya terpaku tanpa ada satupun target untuk dicapai tahun ini.

Ayolah, coba kita alihkan sudut pandang kita. Apakah tidak ada satupun target yang tidak tercapai? Ada Mak, tahun ini aku sukses melatih anakku buang air kecil di toilet. Toilet mall lagi.

Senyumpun mengembang.

Sudah bulan Mei, belum ada pencapaian yang bisa membuat diri kita bangga. Ayolah coba lihat galeri foto di ponsel. Wah ternyata ada foto Baby Gara duduk sendiri saat dicukur.


Lega ternyata tidak ada drama saat cukur walaupun sekedar di asgar alias tukang cukur asli garut.

Saat hendak memulai tahun 2016 banyak rasa yang berkecamuk. Ingin sekali memulai semua dengan bahagia. Apapun pencapaiannya harus disyukuri dan tak perlu dipertanyakan lagi.

Memulai dengan bahagia artinya melihat segala yang dimiliki tanpa resah akan apa-apa yang belum dimiliki.

Anak sudah dua, belajar dan terus belajar. Mendidik anak dengan bahagia agar anak juga bahagia.

Tetangga oh Tetangga, dramamu Tiada Akhir

Aku sakit, aku sakit hati
Kau terbangkan ku ke awan
Lalu jatuhkan ke dasar jurang
(Yovie & The Nuno - Sakit Hati)

"Neng itu kurang apa coba sama dia. Dia minta apa aja dikasih. Kok ya masih aja dicela-cela."

"Neng, dia bilang harusnya tetangga dulu yang dibagi. Bukan malah yang jauh-jauh."

Tetangga oh tetangga kenapa dramamu tiada akhir?

Aku dapat cerita dari asisten rumah tanggaku. Dia bilang, si dia protes kenapa nasi selamatan aqiqah Geni dibagikan tetangga jauh. Padahal itu nasi udah semua dibagikan.

Menghela napas saja cukuplah.