Mengapa Aku Ingin Jadi Penulis?

Menemukan harta karun saat membaca timeline facebook. Catatan ini aku buat saat mengikuti giveaway "Momwriter's Diary" Mba Dian Kristiani. Sukses memenangkan hadiah sungguh momen yang membuat aku merasa bersalah saat kembali malas menulis.

Mengapa aku ingin jadi penulis?

1.  Karena aku emak sensi.  Aku sensi melihat keberhasilan emak-emak lain yang memenuhi timeline facebookku dengan promosi-promosi buku mereka. Emak-emak penuh semangat di sela-sela keribetan dan kerempongannya mengurus rumah tangga dan anak-anak masih punya waktu untuk menulis. Aku semakin gerah kalau ada yang tiap bulan mengeluarkan buku atau menang lomba penulisan di blog. Sensi karena mereka bisa jadi penulis yang konsisten dan mengurus rumah tangga dengan baik. Jika mereka bisa, kenapa aku tidak? Keberhasilan mereka sungguh melecut aku untuk memaksimalkan bakat menulisku.

2.     2Karena buku harian yang diberikan ibuku saat ulang tahun ke-14 disertai tulisan: “Menulislah terus, semoga ini berguna.” Buku harian itu menjadi bukti nyata seberapa cueknya ibuku, dia ternyata tahu aku suka menulis cerpen atau sekedar curhatan galau yang membuat dia tersenyum bangga karena anaknya ternyata punya bakat jadi penulis. Secara tidak langsung buku harian itu juga sebagai pengukuhan jika ibuku mengetahui bakatku sebagai penulis.

3.    3. Karena aku masuk di jurusan bahasa sehingga cita-cita untuk jadi psikolog hanya bisa aku tuangkan dalam bentuk tokoh di cerpen atau novelku nantinya. Daripada aku putus asa lalu bunuh diri mendingan menulis dan berperan jadi tokoh utama seorang psikolog.


4.   4.  Karena aku lagi ikutan GA  “Momwriter’s Diary” Mba Dian Kristiani. Meskipun jarang menang kuis tetapi ini bisa jadi langkah awalku mengasah kemampuan dan konsistensi. Mau jadi penulis itu harus berproses tidak bisa tiba-tiba bagus aja gitu sedangkan konsistensi itu bisa dilihat berapa kali aku ikutan kuis dan berapa kali kalah. Kalah dan terus bangkit untuk ikutan kuis lagi.  Semoga sih gak konsisten kalah ya. Hahaha... Kalau menang dan dapat hadiah komik “Keluarga Super Irit” (semoga semesta mendukung kali ini) maka itu akan sangat membatuku mengatur keuangan setelah dapat royalti dari hasil tulisan-tulisanku (amin yang kenceng ah biar semesta dengar dan mendukung. Hihihi...)

proses untuk menjadi penulis memang tidak bisa instan tetapi selalu ada jalan untuk kembali, MENULIS!
S  Saat kau kehilangan arah, lupa mengapa kau mulai melakukan satu hal, dan tidak tahu harus bagaimana maka bukalah buku kesukaanmu atau catatanmu! Semoga di sana kau temukan alasan yang bisa membuatmu kembali. Kembali melakukan hal-hal yang kau sukai dan membuat kau hepi.


    Hari ini menemukan kembali catatan ini ternyata rasanya masih sama. Buka laptop, klik word, dan mengetik bebas.

Tidak ada komentar