Lepaskan, lepaskan!


foto yang terselamatkan
Data foto dan video yang hilang membuat hadirnya drama di hari emak. Bagaimana tidak? Ulang tahun yang ketiga baby Gara, dirayakan untuk pertama kalinya, dan emak menghilangkan foto dan videonya.



Setelah Recuva menyelamatkan beberapa foto dan video, emak menggalau lagi karena video utamanya tidak bisa dibuka. Rusak. 

"Udah bisa recovernya mom?" tanya suamiku pagi ini.
"Video utama gak bisa dibuka," tanpa emoticon menangis karena sudah mengetik sambil menangis.
"Ya gimana lagi? At least ada yang bisa diselamatkan," hiburnya.

Dari dialah akhirnya aku mulai belajar ikhlas. Ikhlas biar pusing tidak terus saja mendera. Sungguh aku menyesal telah menghilangkan semua momen itu. Walaupun momen itu tetap ada di otak tetapi bukti nyatanya hanya tersisa secukupnya.

Selalu saja butuh mesin waktu atau mesin pembalik waktu agar semua bisa diulang. Diulang agar aku tidak jadi menghapus foto dan video itu.

Hari ini, aku terus saja memutar lagu soundtrack film Frozen di kepalaku. Berusaha untuk melepaskan dan mengikhlaskan semua yang telah terjadi.
Let it go, let it go
Can't hold it back anymore
Let it go, let it go
Turn my back and slam the door
And here I stand and here I'll stay
Let it go, let it go
The cold never bothered me anyway
Bagi emak perfeksionis seperti aku, yang dicari adalah yang hilang atau tidak ada. Maka dari itu kadang susah untuk bisa tenang. Tidak bisa bahagia kalau semua tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Sering terserang migrain dan sakit leher karena terlalu tegang memikirkan apa-apa yang seharusnya tidak terjadi. Banyak sekali seandainya yang ada di kepala. Membuat stres, depresi, dan kosong.

Aku harus berusaha keras untuk mengalihkan apa yang tidak sesuai dengan keinginan dengan apa-apa yang aku miliki dan lebih layak untuk disyukuri. Harus dengan usaha yang tanpa henti dan pemaksaan. Jika tidak, saat bernapas saja akan terasa sangat sesak.

"Yang penting aku sehat dan bahagia, ibu."
"Nak, maafkan ibu ya sudah menghilangkan foto dan video ulang tahunmu."
"Gak papa ibu. Aku gak papa kok."

Itu memang kalimat yang sering diucapkan baby Gara kalau dia terjatuh. Dia selalu berusaha menguatkan dirinya sendiri.

Harusnya aku juga seperti dia, baby Gara. Kuat dan menguatkan diri sendiri.

Lepaskan ibu, lepaskan! Biarkan video itu tenang di recycle bin.

"Tidak papa semua itu hilang, ibu. Kan aku masih ada dan sehat. Kita ulang lagi tahun depan. Kita buat yang lebih sempurna lagi. Buat perayaan tahun ini sebagai pelajaran untuk membuat yang lebih baik tahun depan."

Tidak ada komentar