Terapi Kecambah, Buat Emak yang lagi Galau

Bersihin kecambah sambil merenung, Mak?
Aku kembaliii... Senang rasanya bisa menempelkan pantat di lantai dan mulai merangkai kata. Ya selain itu emang udah ditagih sama si ayah,"Kapan mulai update blog lagi?"

Dan mulailah curhatan hari ini dimulai.

[Maraton Review Novel Indah Hanaco] Les Masques: Empat Jiwa, Satu Cinta, Ribuan Kekelaman Masa Lampau

Mencintai seseorang itu berarti harus siap merasa tersiksa. (halaman 212)

Penulis    :  Indah Hanaco

Penerbit   :  Grasindo

Tahun      :   2014

Halaman  :  233

[Maraton Review Novel Indah Hanaco] After Sunset, Biarkan Cinta Melewati Ujiannya

"Untuk apa aku kasihan padamu? Aku ini menyimpan dendam sebesar dunia padamu," guraunya. (120)

Penulis    :  Indah Hanaco

Penerbit   :  Elex Media Komputindo

Tahun      :   2014

Halaman  :  275

[Maraton Review Novel Indah Hanaco] Crazy Little Things Called Love, Apakah Cinta yang Membuat Colin dan Maura Saling Menemukan?



Penulis    :  Indah Hanaco

Penerbit   :  Gramedia Pustaka Utama

Tahun      :   2014

Halaman  :  240


[Maraton Review Novel Indah Hanaco] Stand By Me, Cinta di Depan Mata

Ralph , apakah kau si penggenap sumpahku?


Penulis    :  Indah Hanaco

Penerbit   :  Elex Media Komputindo

Tahun      :   2014

Halaman  :  330

[Maraton Review Novel Indah Hanaco] My Better Half, Kisah Maxim Fordel Arsjad Menemukan Kendra Elanith

Rusukku, akhirnya aku menemukanmu

Penulis    :  Indah Hanaco

Penerbit   :  Elex Media Komputindo

Tahun      :   2014

Halaman  :  295

[Maraton Review Novel Indah Hanaco] Cinta Sehangat Pagi, Bila Cinta Berubah Jadi Obsesi



Penulis    :  Aimee Karenina

Penerbit   :  Gramedia Pustaka Utama

Tahun      :   2014

Halaman  :  256

[Maraton Review Novel Indah Hanaco] A Scent of Love in London, Hugh Joaquin Levine untuk Ivana Zelde



Penulis    :  Indah Hanaco

Penerbit   :  Elex Media Komputindo

Tahun      :   2015

Halaman  :  359

[Maraton Review Novel Indah Hanaco] Heartling, Monster Itu Bernama Memori Buruk

Amara Kameli, bertahan dari kepahitan

Penulis    :  Indah Hanaco

Penerbit   :  Gramedia Pustaka Utama

Tahun      :   2015

Halaman  :  256

[Maraton Review Novel Indah Hanaco] Tuhan untuk Jemima, Tak Perlu Jauh Lihatlah ke Hatimu

Keputusan untuk memiliki Tuhan, biasanya datang perlahan

Penulis    :  Indah Hanaco

Penerbit   :  Gramedia Pustaka Utama

Tahun      :   2015

Halaman  :  305

[Maraton Review Novel Indah Hanaco] You Had Me at "Hello", Love at The First Sight

Cinta, hadirkah kamu pada pandangan pertama?
You Had Me at "Hello"

Penulis    :  Indah Hanaco

Penerbit   :  Elexmedia Komputindo

Tahun      :   2015

Halaman  :  354

[Maraton Review Novel Indah Hanaco] Out of the Blue, Kepahitan Bukanlah Jalan untuk Mendapatkan Pemakluman


Out of The Blue

Penulis    :  Indah Hanaco

Penerbit   :  Gramedia Pustaka Utama

Tahun      :   2015

Halaman  :  296

[Maraton Review Novel Indah Hanaco] Perfect Purple, Keras Kepalalah Jika Itu Jadi Harga Impianmu!

Ungu, yang mampu mewujudkan impianmu!
Perfect Purple

Penulis    :  Indah Hanaco

Penerbit   :  Pastel Books

Tahun      :   2016

Halaman  :  196

[Maraton Review Novel Indah Hanaco] Delicious Marriage, Yang Penting Jangan Lupa Bahagia

Menikah, menua, bahagia
Penulis    :  Indah Hanaco

Penerbit   :  Grasindo

Tahun      :   2016

Halaman  :  234

Pernah punya keinginan untuk tidak menikah? Atau menikah di usia matang? 30 atau 33 tahun?

Bila kau adalah wanita yang berlabel 'broken home' di keningmu maka usia pernikahan bukanlah yang membuatmu pusing. Karena menikah bukan rumah melainkan neraka.

Bila kau nyaman dengan keluargamu maka menikah di usia 25 tahunan adalah ideal karena kau cenderung naif dan bodoh.

[Maraton Review Novel Indah Hanaco] Love in Edinbrugh, Siapkah Kita Mencintai Hingga Terluka?

Cinta hanya elemen buat kita melihat diri, sudah pantaskah kita menerima?
LOVE IN EDINBRUGH

Penulis    :  Indah Hanaco

Penerbit   :  Gramedia Pustaka Utama

Tahun      :   2015

Halaman  :  232

Laki-laki itu mendekat dengan gerakan lamban. Tapi, Katya Nefertiti bisa merasakan rambut tangannya berdiri. Dia mundur dan berusaha menjaga jarak, bibirnya menggumamkan permohonan maaf yang tidak terlalu jelas. Rasa takut menghujam, membuat Katya merasa perutnya mulas. Jantungnya berdegup-degup, menciptakan suara deru berisik di telinga. (halaman 1)

[Maraton Review Novel Indah Hanaco] Saujana Cinta, Tak Akan Pernah Tahu Bagaimana Akhir Kita

Tentang Tuhan, haruskah dipertanyakan?
Saujana Cinta

Penulis    :  Indah Hanaco

Penerbit   :  Gramedia Pustaka Utama

Tahun      :   2015

Halaman  :  249


Novel yang membahas tentang apa yang kita yakini kadang riskan. Bisa memancing pemahaman atau malah kegamangan?

[Maraton Review Novel Indah Hanaco] To Be With You, Cinta Datang Tahu Waktunya

Ke urutan 30 dulu ya biar yang baru-baru dipromoin.
To Be with You

Penulis    :  Indah Hanaco

Penerbit   :  Elex Media Komputindo

Tahun      :   2016

Halaman  :  397

"...Gonta-ganti pacar tidak membuatmu menjadi orang yang tahu apa artinya bahagia,"
Maxim Fordel Arsjad untuk Declan Eugene Arsjad.

[Maraton Review Novel Indah Hanaco] Love in Auckland, Berkah Kesabaran Manisnya Pasti Datang Tepat Waktu

Dear Mrs. Hanaco, sebenarnya ini review hadiah buat ulang tahun aku yang ke 29. Kenapa? Membaca bisa membuatku sejenak tidak memikirkan benda tajam, tali, atau kopi.

Dear Mrs. Hanaco, semoga Tuhan beri kau kesehatan agar selalu produktif dan menginspirasi.

Tahu Bulat, Games yang Katanya Mengalahkan Clash of Clans

Siang-siang anak-anak udah persiapan mau tidur. Buka ponsel ada pesan dari suami.

Suami ingat saja kalau istrinya suka main game.
Dan langsung instal
Tahu bulat, game asli Indonesia yang saat ini sedang hits. Bagaimana tidak populer? Game ini sudah di-instal 500.000 orang dan mendapatkan 5 bintang. Tahu bulat mengalahkan Clash of Clans di wilayah Indonesia.

Rating tinggi dan komentarnya pun banyan yang positif

Tahu bulat adalah game menjual tahu bulat. Ada lagu yang keluar dari speaker untuk mengundang pembeli. Berawal dari 1 koin untuk 1 tahu bulat lalu terus naik jika kita meng-upgrade perlengkapan seperti mobil, resep, promo.

Tahu bulat tidak ada pelanggan yang kabur seperti Dinner Dash saat terlalu lama menunggu pesanan. Yang ada hanya kecepatan untuk datang membeli tahu bulat.

Ketika harga tahu bulat sudah cukup mahal, 3.4 ribu koin/1 tahu bulat maka penghasilan 1 Milyar adalah mudah. Tidak perlu sering tap yang membuat jari pegal, kita bisa tinggalkan game tahu bulat sejenak dan saat kembali pundi-pundi sudah terisi.

Game ini game tap jari untuk menghasilkan uang
Lagu yang keluar dari speaker juga lucu, penasaran? Ayolah instal biar makin hits game asli Indonesia ini.

Chasing The Alexa Rank

1,557,883 >>2,844,915
I think it will be easy to decrease the number as long as I update everyday. In fact, it's not that easy.

Ibu Jangan Marah Dong! 7 Ide Agar Marahmu Berguna!

Mak, pendek sekali sumbumu. Cepat banget meledak.
Kemarin gak update blog karena badan rasanya lelah.

Baby Gara seharian cranky banget. Makan susah, main tetapi nangis terus, semuanya rasanya salah.

Kursinya Nakal Ya Dek? Berhenti Ucapkan 5 Kalimat Ini Jika Ingin Anak Bercitra Positif Terhadap Dirinya!

Bebas bergaya, arahkan anak bukan malah jadi bahan becandaan

Balita atau bawah lima tahun adalah masa membentuk persepsi diri. Masa dimana anak mulai melihat siapakah dirinya? Karakter macam apa dia?

Entah disadari atau hanya melanjutkan tradisi pengasuhan dari orangtua, kita sering mengucapkan 5 kalimat ini.

Sengaja Mengabaikan, 5 Kegiatan yang Sering Tak Fokus Dilakukan Setelah Anak Kedua Lahir

Setelah Baby Geni lahir, ada beberapa perubahan dan penyesuaian. Mulai dari berbagi tugas hingga hal-hal yang kadang sengaja diabaikan untuk beberapa waktu. Terus di sesi Curhat Si Emak kali ini, emak sensi mau curhat tentang 5 kegiatan yang sering sengaja diabaikan sejak Baby Geni lahir.

THE POWER OF A DRAFT, 5 REASONS WHY A DRAFT IS IMPORTANT!



This blogpost is based on my case. It can be used in your condition or just a reading article for you.

Indah Hanaco yang Terfavorit dan Paling Bisa Diajak Curhat

Indah Hanaco & me

Ibu, Aku Sayang Ibu. 3 Cara Baby Gara Meminta Berbaikan dengan Ibunya!

Beberapa hari lalu Baby Gara memeluk kakiku sambil bilang kalau dia sayang aku.

Ujian memang, dia bisa sangat manis tetapi sangat rewel beberapa menit kemudian. Ujian untuk bisa konsisten dengan mood sendiri dan tidak mempengaruhi anak.

Dan mood swing bisa saja ditularkan. Kok bisa gitu? Lama-lama Baby Gara mengerti pola ibunya. Ibunya sangat mudah berubah perasaannya. Di menit ini senang dan menit berikutnya udah ngomel.

Aku memang ibu egois yang lebih sering meminta Baby Gara mengerti aku. Aku akui itu. Kadang aku sadar, dia baru tiga tahun. Kadang aku tidak peduli, aku hanya mau dimengerti.

Baby Gara sudah punya cara untuk bisa meluluhkan hati ibunya.

1. Baby Gara akan menyodorkan jempolnya dan minta berbaikan

Biasanya anak lain menyodorkan jari kelingkingnya untuk meminta berbaikan. Baby Gara berbeda, dia menyodorkan jempol tangannya.

"Baikan ya ibu?"
Suatu waktu aku memintanya membereskan mainan tetapi dia masih sibuk nonton kartun. Waktu sadar mainannya sudah tertata rapi dan ibunya cemberut. Dia lalu menyodorkan jempolnya dan minta berbaikan.

2. Baby Gara meminta ibunya tersenyum dan menunjukkan gigi

"Ibu gini, hiii," pinta Baby Gara saat minta berbaikan.
Baby Gara sudah tahu kalau senyum itu tandanya ibunya senang
Aku tahu Baby Gara sudah belajar tentang ekspresi saat dia memintaku meringis. Senyum dengan menunjukkan semua gigi yang bisa ditunjukkan. Dia mengidentifikasi jika tersenyum adalah tanda semua baik-baik saja. Ibunya tidak marah kalau tersenyum. 

Duh anakku, aku kau memang guru kecilku. Maafkan ibumu yang masih belajar ini.

3. Baby Gara akan menyentuh kaki atau memeluk kaki sambil bilang, "Aku sayang ibu."

Ini yang paling bikin meleleh. Hahaha... Sebenarnya Baby Gara bukanlah anak yang susah diatur. Akunya aja sebagai ibunya yang kadang tidak sabar. Pengennya cepet. 

Maafkan ibu ya Nak. Ibu gak akan janji-janji untuk berubah. Namun ibu selalu belajar biar jadi ibu yang lebih baik. Amin.

Ibu, Lelahkah Kau?

Sungguh, seorang anak tidak bisa memilih untuk lahir dari seorang ibu yang gila.

Sungguh, seorang anak tidak bisa meminta dilahirkan jika akhirnya berakhir di tempat sampah.

Sungguh, apabila anak bisa memilih tentu saja dia akan memilih ibu yang telah dewasa. Ibu yang tidak memukul, mencubit, atau yang akan melemparnya dari lantai 19 apartemen atau malah menjepitkannya ke eskalator di mal favoritnya.
Ibu, lelahkah kau menyusuiku hingga akhirnya kau memberiku makan pisang?

Ibu, lelahkah kau memandikanku hingga akhirnya kau bayar pembantu untuk memandikanku?

Ibu, lelahkah kau membereskan mainanku hingga akhirnya kau berhenti membelikanku mainan yang baru?

Ibu, lelahkah kau menemaniku bermain hingga aku harus sekolah begitu dini?


Target Menulis itu Nyata

Dimohon Tidak Menjadikan Anak Alasan. Bercerailah Jika Anda Mengalami 3 Hal Ini!

Anak-anak sering menjadi alasan utama saat pernikahan menuju ke arah yang tidak sehat. Anak-anak dianggap sebagai tameng orangtua untuk mewujudkan keinginan egois orang tua.

1. Perselingkuhan

Ketika tahu suami atau istri selingkuh maka karena alasan ada anak maka suami atau istri tidak bercerai. Menjalankan pernikahan palsu yang ada akhirnya menyakiti semua.

Anak-anak pada dasarnya sangat mudah menyesuaikan diri asal orangtua bisa berkomunikasi sesuai usia anak-anak mereka. Sungguh sangat egois ketika demi anak orangtua yang sudah tidak saling mencintai hidup satu atap bersama anak. Kenapa egois? Karena anak akan menyaksikan kebencian yang begitu nyata tetapi mereka tidak bisa protes.

Jika memang suami atau istri mendapati pasangan selingkuh maka bercerailah. Jangan karena anak tetap tinggal di rumah. Kalian hanya akan menyakiti anak pada akhirnya. Bicarakan dengan anak apa yang terjadi sesuai usia dan bahasa mereka. Meskipun awalnya mereka tidak mengerti tetapi waktu akan menyembuhkan mereka.

2. Kekerasan dalam rumah tangga

Saya mengalami sendiri menjadi anak yang melihat orantuanya bertengkar. Melihat papah saya memukul mamah saya dan luka batin itu selalu membuat saya jadi paranoid. Apakah hal itu akan terjadi pada saya?

Mamah saya memutuskan untuk bertahan. Dia tidak menuntut untuk bercerai meskipun beberapa kali kabur dari rumah.

Keputusan mamah itu yang akhirnya membuat semacam lubang di hati saya. Lubang yang membuat saya menjadi penimbun. Saya tumbuh menjadi pribadi yang labil dan moody.

Maka dari itu saya menghimbau suami atau istri di luar sana yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, berpisahlah. Jangan karena anak lalu kalian memaksakan diri menerima kekerasan fisik maupun verbal dari pasangan kalian. Anak kalian akan terluka batinnya dan luka itu akan sulit sembuh serta dibawa sampai kapanpun. Perpisahan memang menyakitkan tetapi setelah berpisah anak kalian tidak akan menyaksikan kalian baku hantam secara langsung. Selain itu segera cari batuan psikolog agar semua tidak bertambah parah.

3. Kebiasaan buruk yang tidak bisa diubah

Merokok, berjudi, atau kecanduan alkohol dan narkoba. Bila suami atau istri sudah berusaha berkompromi tetapi tidak bisa mengubah kebiasaan buruk itu maka alasan bertahan demi anak adalah konyol. Anak itu peniru ulung. Membiarkan anak hidup dengan orangtua yang memiliki kebiasaan buruk artinya membuat anak menjadi seperti itu juga.

Jadi dimohon untuk tidak menjadikan anak alasan. Anak adalah anugerah maka jadikanlah dia pribadi yang baik dengan menjadi orangtua yang dewasa dan bertanggung jawab.

Mandiri: Pembelajaran atau Pemaksaan

Sering melihat yang seperti ini di mal?
Ibu menggendong tas anaknya. Anaknya melenggang dengan santai. Santai karena beban berat di pundak telah berpindah.

"Anak SD sekarang kalau bisa itu buku satu lemari masuk tas semua."

Awalnya karena kasihan, ibu menggendong tas anaknya yang super berat. Berat karena berisi tiga buku paket tebal, buku dan alat tulis, dan tas bekal terpisah.

Lalu mereka mengeluh tentang pegal-pegal yang mereka rasakan dan betapa anak-anak sangat tergantung pada mereka. Mereka ingin anak-anak mereka mandiri, bertanggung jawab atas segala kewajiban dan tidak perlu ceramah panjang lebar tentang apa yang harus dilakukan.

"Ibu, bawakan tasku!" teriakan yang  terdengar saat ibu menjemput anaknya di sekolah.

"Ingin rasanya melihat kamu membawa sendiri tasmu. Tapi memang salah ibu yang membiasakan dirimu bergantung pada ibu."
mandiri/man·di·ri/ a dalam keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain: sejak kecil ia sudah biasa -- sehingga bebas dari ketergantungan pada orang lain; (kbii online)

Kebiasaan, ya mandiri itu tentang kebiasaan. Ibu harus membiasakan anaknya untuk tidak bergantung. Artinya ada proses belajar untuk dapat berdiri sendiri. Jika ibu ingin maka harus juga disertai kesadaran untuk beraksi. Aksi memberikan rangsangan-rangsangan agar anak akhirnya berproses menjadi mandiri.

Buku berat yang harus masuk tas setiap harinya adalah ide untuk berpikir memanfaatkan loker di sekolah. Buku-buku yang bisa ditinggal bisa menghuni loker.

Buku berat yang harus masuk tas tiap harinya juga mengajarkan anak akan prioritas. Tidak semua buku harus dibawa. Tahu prioritas membuat anak tahu cara mengukur kapasitas diri sendiri. Bila anak tahu kapasitasnya maka dia juga tidak akan sembarangan mengalihkan tanggung jawab ke orang lain meski itu ibunya sendiri.

Buku berat yang harus masuk tas tiap harinya membuat anak arti kata cukup. Cukup berat bagi anak bisa jadi berat juga bagi orang lain.

Pemaksaan. Ya awalnya akan tampak kejam. Ibu membiarkan anak membungkuk karena membawa beban berat di bahunya. Namun bisa dilihat hasilnya. Bila ibu tidak lelah membangun komunikasi tentang mandiri dan tanggung jawab anak maka proses akan membentuk anak jadi pribadi yang mampu berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas diri sendiri.

Ibu adalah guru pertama anak jadi usahakan untuk menjadi contoh yang baik agar anak bisa meniru yang baik pula.

11 Hal yang perlu Diperhitungkan Sebelum Menikah

Hari ini sangat panas. Meski hujan sudah turun, gerah tetap saja membuat badan gatal. Antara gatal dan haus yang mendera, akhirnya buka laptop. Sungguh menulis sudah mulai bisa diluangkan walaupun dalam keadaan sempit. Terima kasih untuk diri sendiri.

Di draft ada beberapa pilihan tetapi sepertinya judul ini yang paling mungkin diselesaikan malam ini.

Menikah. Kata yang bikin senewen kalau kita sudah memutuskan untuk melakukannya.

Menikah. Kata yang buat kita sebel. Sebel kalau ternyata umur kita sudah lebih dari cukup.

Menikah. Kata yang  sering ditanyakan saat kita sudah punya pacar.

Terus sekarang apa saja yang perlu diperhitungkan sebelum menikah?

1. Cinta
Perhitungkan dengan presisi. Pastikan kamu tidak sedang dimabuk cinta saat memutuskan untuk menikah. Lho kok gitu mak? Ya karena takutnya saat kamu sudah benar-benar sadar dari mabukmu, kamu malah lupa siapa sebenarnya yang kamu nikahi.

2. Modal
Menikah katanya tidak bisa modal dengkul. Harus benar-benar cukup. Jangan sampai setelah menikah kamu jual ginjal untuk melunasi utang-utang untuk modal menikah.

3. Pekerjaan
Pekerjaan berguna untuk kehidupan setelah menikah. Kehidupan setelah menikah tidak akan pernah mudah. Akan ada saja masalah yang datang dan pergi. Pekerjaan sebagai sumber penghidupan. Layaknya tahta, pekerjaan harus dipertahankan. Agar kehidupan bisa terus berjalan, pekerjaan tidak bisa ditiadakan.

4. Restu
Restu itu kayak doa ternyata. Restu membuat pernikahan lebih kuat jika orangtua merestui. Namun terkadang jika kita siap dengan segala konsekuensi, menikah tanpa restu juga bisa dijalani.

Doa agar mendapatkan pernikahan yang bahagia dan langgeng tentu harapan semua pasangan. Dan restu memang layak diperjuangkan saat kita yakin dengan logika dan rasa kita.

5. Calon mertua
Calon mertua akan jadi orang tua kita juga. Jangan memaksa menikah saat kita tak yakin bisa berproses bersama calon mertua.

6. Calon kakak atau adik ipar
Kadang mereka juga bisa jadi geng rese atau jadi pendukung nomor satu. Kita juga harus punya trik untuk bisa membuat mereka jadi pendukung nomor satu kamu.

7. Mental
Menikah, dari persiapan lalu hari H dan akhirnya memulai hidup baru bersama pasanganmu tentu butuh mental kuat. Tahan banting dan juga jangan baperan. Dikit-dikit dibawa melow, dikit dibawa baper ya berantakan. Kelar aja hidup kamu.

Banyaklah dengan saran dari yang sudah pernah menjalani. Lalu sesuaikan dengan karaktermu. Jangan semua ditelan bulat-bulat.

8. Keluarga besar
Keluarga besar yang ribet akan kamu temui nantinya. Sesuaikan diri sesuai porsi. Tidak perlu terlalu jauh ikut campur. Cukup tahu saja. Kamu dan pasangan itu lingkaran yang jadi bagianmu. Tak usahlah terlalu larut di lingkaran luar.

9. Tetangga sekitar
Setelah menikah, akan tinggal dimana, tetangga macam apa yang nantinya jadi bagian perjalanan hidupmu tentu perlu diperhitungkan. Tetangga sekitar yang baik akan berdampak baik pula buat kehidupanmu setelah menikah.

10. Resepsi
Tidak perlu memaksa jika dana tidak cukup untuk membuat resepsi. Sesuaikan dengan kemampuan saja. Resepsi itu kita buat untuk berbagi kebahagiaan dengan orang-orang yang kita kenal jadi jika tidak punya cukup dana sebaiknya tidak usah. Daripada dipaksa malah ujung-ujungnya merana. Merana karena dihina untuk resepsi yang tidak layak.

11. Dokumen
Harus mengurus surat numpang nikah, foto untuk buku nikah, atau harus mengurus pindah kota setelah menikah. Perhitungkan agar semua siap sesuai rencana.

Emak, Ucapanmu adalah DOAMU.

Saya sering merasa menyesal saat mengucapkan sesuatu.

"Awas Nak, nanti jatuh!"

Beberapa menit kemudian gabrukkk, si Gara jatuh. Ya Allah manjur banget sih ini mulut

Sungguh harus hati-hati. Tidak bisa sembarangan.

Emak, ucapanmu adalah doamu.

1. Latihan kontrol emosi.

Saat kepala penat dan panas, beri waktu sejenak. Sejenak untuk menurunkan tensi emosi.

Aku punya sudut 'timeout'. Sudut saat saya mulai lelah.

2. Jangan sampai menyesal kemudian

Ucapan yang sudah keluar tidak bisa ditarik kembali. Kita harus hati-hati agar tidak menyesal kemudian.

3. Cukup Malin Kundang yang dapat kutukan

Ucapan bisa jadi doa baik atau malah jadi kutukan. Maka pilihlah yang bijak.





Mulailah dengan Bahagia

Awal tahun, sedih karena banyak target yang tak tercapai. Tentu saja. Namun apakah setelah itu kita hanya terpaku tanpa ada satupun target untuk dicapai tahun ini.

Ayolah, coba kita alihkan sudut pandang kita. Apakah tidak ada satupun target yang tidak tercapai? Ada Mak, tahun ini aku sukses melatih anakku buang air kecil di toilet. Toilet mall lagi.

Senyumpun mengembang.

Sudah bulan Mei, belum ada pencapaian yang bisa membuat diri kita bangga. Ayolah coba lihat galeri foto di ponsel. Wah ternyata ada foto Baby Gara duduk sendiri saat dicukur.


Lega ternyata tidak ada drama saat cukur walaupun sekedar di asgar alias tukang cukur asli garut.

Saat hendak memulai tahun 2016 banyak rasa yang berkecamuk. Ingin sekali memulai semua dengan bahagia. Apapun pencapaiannya harus disyukuri dan tak perlu dipertanyakan lagi.

Memulai dengan bahagia artinya melihat segala yang dimiliki tanpa resah akan apa-apa yang belum dimiliki.

Anak sudah dua, belajar dan terus belajar. Mendidik anak dengan bahagia agar anak juga bahagia.

Tetangga oh Tetangga, dramamu Tiada Akhir

Aku sakit, aku sakit hati
Kau terbangkan ku ke awan
Lalu jatuhkan ke dasar jurang
(Yovie & The Nuno - Sakit Hati)

"Neng itu kurang apa coba sama dia. Dia minta apa aja dikasih. Kok ya masih aja dicela-cela."

"Neng, dia bilang harusnya tetangga dulu yang dibagi. Bukan malah yang jauh-jauh."

Tetangga oh tetangga kenapa dramamu tiada akhir?

Aku dapat cerita dari asisten rumah tanggaku. Dia bilang, si dia protes kenapa nasi selamatan aqiqah Geni dibagikan tetangga jauh. Padahal itu nasi udah semua dibagikan.

Menghela napas saja cukuplah.

[Episode 3] Drama Menjadi Mamas Gara

Kakak Zahira adalah kakak Baby Gara
23 Februari 2016

Saat aku harus tinggal di rumah bidan, Baby Gara menemani. Dia tidak mau jauh dariku.

[Episode 2] Drama Persalinan Kedua

Ternyata drama berlanjut. Setelah kehamilan memasuki usia 35 minggu, aku diminta diet agar nantinya persalinan bisa normal. Di 35 minggu bayi sudah 2,8 kilogram.

Aku kembali kepikiran.
"Kalau berat bayinya 4 kilo ya keluarnya lewat jendela ya bu."

Cesar. Operasi. Bius yang menakutkan. Haduh. Haduh.

Harus ada rencana cadangan kalau mau lahiran normal. Kalau dokter sudah bilang begitu pasti ujung-ujungnya cesar juga. Harus coba datang ke bidan yang direkomendasikan tetangga nih. Dia bilang bidan itu sabar. Dia aja yang air ketubannya sudah kering masih bisa normal. Ditambah asisten bidannya katanya telaten. Baiklah, harus dicoba sebagai kemungkinan kedua.

Memasuki 36 minggu, aku coba cek ke bidan. Langsung sreg karena asisten bidannya pintar dan meyakinkan.

"Ibu gak papa lho berhubungan. Biar dedeknya bisa cari jalan lahirnya. Memancing kontraksi," katanya melihat kondisiku yang sudah masuk 37 minggu dengan berat bayi yang sepertinya melebihi tiga kilogram.

23 Februari pagi aku merasa seperti air ketubannya pecah. Aku meminta suami menemaniku cek bidan sebelum dia berangkat kantor. Baby Gara juga ikutan. Aku pikir belum ada bukaan karena aku belum merasakan kontrakasi.

Sampai di bidan ternyata sudah bukaan tiga dan diminta tinggal aja. Biar suami yang mengurus semua. Aku bingung karena ketuban memang belum pecah.

Yang perlu diingat ternyata, jangan mau diinfus dan disuntik perangsang kalau masih bukaan tiga dan ketuban belum pecah. Penantianmu akan jadi panjang dan penuh drama sepertiku.

Dari yang santai, tidak teriak-teriak sampai yang setengah mati harus menahan untuk tidak mengejan.

Perkiraan lahir sore ternyata belum, disuntik perangsang lagi. Sudah bukaan delapan vagina belum juga mau membuka dan menipis. Disuntik penipis vagina dua kali. Suntikan itu biasa saja tetapi harus miring kiri dan diminta untuk tidak mengejan saat rasanya ingin berak itu penyiksaan.

Waktu serasa melambat. Dari jam setengah delapan pagi hingga akhirnya bidan memperbolehkan aku mengejan dan merasakan bayi keluar di jam setengah delapan malam itu namanya perjuangan. Aku tahu ibu-ibu diluar sana punya ceritanya masing-masing.

Namun di persalinan yang kedua ini, aku merasa hampir menyerah. Aku sudah memohon pada suami untuk memindahkan aku ke rumah sakit dan dicesar. Alhamdulillah bidanku tetap mau menunggu. Normal dan keluar tangan duluan ya Baby Geni Alden Fadillah. Api semangat yang bijaksana dan mulia. Sungguh tak mengira ibu akhirnya bisa berjuang hingga akhir.
Tangisanmu adalah semangatku
Semangat saat dimasukkan selang oksigen, semangat saat harus menahan kantuk, dan semangat karena proses jahitan berlangsung lama karena pendarahan yang tak kunjung henti. Untung tak perlu transfusi walaupun aku merasa pusing yang luar biasa. Dan karena bidan serta asistennya terlalu sibuk dengan jahitan dan pendarahan, mereka lupa inisiasi menyusui dini yang bisa menghambat pendarahan.

Drama lagi saat buang air kecil harus pakai kateter. Itu sakit. Luka jahitan serasa ditusuk-tusuk. Belum lagi pas setelahnya tidak merasakan hasrat ingin pipis. Lupa bagaimana rasanya.

Setengah 9 malam, semua tindakan selesai. Inisiasi baru dilakukan saat aku di kamar inap. Baby Geni sungguh langsung menyusu pada puting saat pertama dirangsang. Tidak ada kebingungan. Tenang dan pas. Tidak menangis.

Malam itu sungguh jadi malam yang panjang karena lelah tidak membuatku tidur malah terjaga. 

Namun lega setelah jam setengah 4 dini hari, suami pamit mau membuka pintu buat papah dan mamahku. Lega karena bala bantuan datang.

"Ya begitulah melahirkan mba. Sakit," ujar ibuku saat pagi menjemputku.

Ya bu, sakitnya memang sepadan dengan hasilnya. Geni Alden Fadillah, my second baby boy in the house. Welcome home baby Geni.

Bahagia melihat kau sudah tidur di hadapanku

[Episode 1] Drama Kehamilan Kedua

Kehamilan kedua, orang bilang jauh lebih santai.

Kehamilan kedua, orang bilang tidak neko-neko.

Kehamilan kedua, orang bilang tidak ada morning sickness.

Aku sarankan jangan percaya apa kata orang. Camkan di otakmu bahwa jangan percaya apa kata orang sebelum kamu merasakan sendiri.

Kehamilan keduaku  penuh drama. Baru selesai dengan proses sapih baby Gara di bulan April, bulan Juli ternyata sudah delapan minggu.

garis langsung berubah dua saat test pack dicelupkan

Ketika hasil positif didapat. Bukannya santai dan ngebo seperti saat hamil baby Gara, ini malah manjanya minta ampun. Apalagi kalau ayahnya libur kerja. Ya yang pusing lah, yang muntah lah, dan paling parah adalah batuk yang tak kunjung sembuh hingga delapan bulan.

Penyakit gatal seperti eksim juga aku alami sama seperti saat kehamilan baby Gara. Bedanya ini lebih gatal dan cepat sekali meluas. Sama seperti yang dulu, eksimku tidak sembuh meski sudah diobati baik obat tradisional maupun obat dokter. Ya memang bawaan bayi jadi harus sabar hingga bayi lahir. Toh saat bayi lahir akan sembuh sendiri.   

Eksim basah yang sangat gatal, tidak boleh digaruk jadi tahulah bagaimana rasanya disuruh nahan
Sering ditebak bayinya cewek membuatku stres berat selama empat bulan pertama. Apakah aku siap memiliki anak perempuan? Apakah aku bisa mendidik anak perempuanku? Apakah nantinya dia akan cukup kasih sayang dari ayahnya? Apakah dia akan jadi anak perempuan labil dan obsesif kompulsif seperti aku?



Pikiran obsesif dan perilaku kompulsif. Berawal dari masa bonding antara bapak dan anak yang tidak terpenuhi lalu sering melihat dan mengalami KDRT maka ruang kosong terbentuk. Aku mulai cemas dan membeli apapun untuk mengisi ruang kosong itu. 

Aku stres karena takut anak perempuanku akan seperti itu juga. Stres yang menurunkan daya tahan tubuh sehingga saat hamil kedua aku mudah sakit. Sempat diduga kena TBC karena batuk yang tak juga sembuh. Hamil kedua harus rontgen dan tes dahak untuk memastikan apakah TBC atau tidak. Alhamdulillah hasil rontgen baik dan tes dahak negatif bakteri TBC. 

Lega juga setelah lima bulan dokter kandunganku memastikan adik baby Gara berjenis kelamin laki-laki.

Drama oh drama semoga saat persalinan semua lancar.  

aku akan masih jadi yang paling cantik di tim ayah Hari

Lepaskan, lepaskan!


foto yang terselamatkan
Data foto dan video yang hilang membuat hadirnya drama di hari emak. Bagaimana tidak? Ulang tahun yang ketiga baby Gara, dirayakan untuk pertama kalinya, dan emak menghilangkan foto dan videonya.

Cowok Lagi Cowok Lagi

Di masyarakat yang serba idealis tentulah aib jika anak pertama cowok terus anak kedua cowok lagi.

"Lha cowok lagi, gak papa bisa coba lagi kok"

Kartini, Berjasakah Engkau?

Pasti sepanjang perjalananmu menuju kantor, ada pemandangan yang berbeda. Ada anak-anak yang semakin imut menggunakan kebaya encim, baju daerah, atau baju profesi.

Perayaan hari kartini, sejak dulu kamu sekolah sampe sekarang kamu mau sekolahin anak. Apakah sama?

Tanggal 20 April sore kita sudah keluar masuk salon untuk menyewa baju adat. Baju adat yang akan digunakan untuk merayakan hari Kartini. Baju-baju adat sudah ludes layaknya ayam goreng krispi. Laris manis.

Sebentar, sebentar. Siapa itu Kartini? Kenapa kita perlu merayakan? Kenapa juga harus pakai baju adat? Apa hubungannya Kartini dengan baju adat?

Diingatkan Kok Mukul? 7 Siasat Agar Anak Berhenti Memukul

Inilah yang harus dilihat saat kita merasa khilaf (picture was taken from this site)

Di masa tumbuh kembang anak, ada masa negatif dimana anak bersikap egois. Anak belum mampu memahami sudut pandang orang lain. Sehingga anak tampak ingin selalu dituruti, keras kepala, dan sulit diatur.

Memasuki usia 3 tahun. Baby Gara menjadi cepat marah dan memukul saat emak mengingatkan apa yang tidak boleh dilakukan. Hal inilah yang menjadi alasan emak membuat artikel ini. Artikel ini sekaligus pembelajaran buat emak. Artikel ini agar emak bisa menyikapi perubahan emosi baby Gara dengan lebih bijak.

Diingetin kok mukul sih? 7 siasat yang bisa kita lakukan agar anak berhenti memukul.

1. Kita sebagai orangtua harus berhenti memukul terlebih dahulu

Dari siapa anak tahu memukul? Tentu saja kita sebagai orangtuanya. Terkadang kita sebagai orangtua memukul ketika anak melakukan kesalahan. Sekali, dua kali, tiga kali. Lama-lama anak tahu bahwa jika dia ingin apa yang dia mau dituruti, dia juga akan melakukan hal yang sama. Memukul.

Baca juga: Waspada, Emak Mulai Memukul

2. Kita sebagai orangtua harus berhenti terlalu reaktif

Pada saat anak melakukan kesalahan, cermati dulu! Langsung bertindak apalagi langsung menghukum membuat anak juga melakukan hal yang sama. Kesalahan sama dengan pukulan atau kesalahan sama dengan cubitan atau kesalahan sama dengan jeweran.

Ketika kita berhenti reaktif lalu mencoba untuk mengajak anak berbicara maka dapat dipastikan anak akan mulai bisa mengalihkan reaksinya dari memukul ke berbicara.

3. Berhentilah memanggil namanya saat dia melakukan kesalahan

"Garaaa..."

Panggilan disertai lengkingan membuat anak dengan segera mengaktifkan alat pelindungnya. Dia tahu nada tinggi yang digunakan ibunya saat memanggil namanya adalah sinyal. Sinyal bahaya. Sinyal jika dia melakukan pelanggaran. Perlu kartu kuning. Tangan sudah disiapkan untuk menangkis dan memukul balik.

Jika kita orangtua ingin peperangan itu tidak terjadi lagi maka berhentilah memanggil nama anak saat dia melakukan kesalahan. Nama adalah identitas dan juga doa. Apa yang akan terjadi jika kita terus memanggil nama anak dengan teriakan waktu dia melakukan kesalahan? Tentu saja nama itu berubah menjadi alarm. Sinyal bahaya yang perlu dia waspadai.

Terus bagaimana? Ya dekati anak kita perlahan dan sentuh bahunya. Bicaralah dengan perlahan dan kepala dingin tentang apa kesalahan yang dia buat. Lakukan dialog. Buat dia tahu tentang sebab dan akibat. Bahwa setiap tindakan pastilah ada konsekuensinya. Anak harus tahu jika main api ada konsekuensi tangannya terbakar.

Ketahuilah setiap anak memiliki tahap perkembangan yang berbeda. Namun di usia eksplor dari 1 hingga 6 tahun, kita tidak bisa terlalu banyak memberikan larangan. Kenapa? Mereka sedang berusaha memahami apa yang ada di sekitarnya. Pastinya menjadi konflik ketika rasa ingin tahu mereka dianggap sebagai kesalahan.

"Tuh kan, ibu bilang apa? Tanganmu berdarah karena main pisau. Kan udah ibu ingetin. Kamu sih gak mau dengerin ibu."

Oh come on mom, you're 29 years old so you have faced everything. Pastilah ibu sudah tahu kalau pisau buat mengiris dan kalau tidak hati-hati bisa mengiris tangan. Sementara aku baru dua tahun sebelas bulan, aku sedang penasaran apa-apa yang ada di kanan kiriku. Kalau pisau itu membuat tanganku berdarah, obati sajalah bu! Jangan mengomel karena aku jadi tahu apabila nantinya aku akan berurusan dengan pisau, aku pasti berhati-hati. Berhati-hati dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Deal?

4. Beri pengertian pada anak kenapa tidak boleh memukul

Pertama-tama minta maaflah pada anak karena telah memberikan contoh yang buruk. Memukul dia saat dia melakukan kesalahan dan berharap dia tidak mengulanginya. Meminta maaf karena akhirnya anak mencontoh cara memukul itu agar orang lain atau ibu ayahnya mau mengabulkan keinginan dia.

Setelah itu berilah dia alasan kenapa kita sebagai orangtuanya memukul dia saat melakukan kesalahan. Sebenarnya itu reaksi berlebihan atas rasa panik ketika tahu anak bermain pisau. Itu bukan sepenuhnya kesalahan anak. Kita berharap dengan memukul anak jadi lebih cepat tahu bahwa itu berbahaya.

Akuilah kalau kita salah telah memukul dia. Seharusnya bukan pukulan yang diberikan tetapi pelukan.

Kenapa tidak boleh memukul? Karena itu reaksi spontan yang salah dan diwariskan oleh kakek atau nenek. Warisan yang seharusnya tidak dilanjutkan lagi oleh anak-anak kita.

Kenapa tidak boleh memukul? Karena rasa sakit tidak efektif untuk mewujudkan apa yang kita inginkan. Rasa sakit yang berulang hanya menyisakan dendam. Setelah berkali-kali dipukul maka anak akan merasa biasa saja. Tidak ada efek jera yang diharapkan akan mengubah perilakunya.

Kenapa tidak boleh memukul? Karena tidak ada gunanya memukul selain mengawali pertengkaran dan memunculkan masalah baru.

5. Beri tahu apa guna tangan

"Tangan untuk apa Nak?"
"Buat makan ibu, buat ambil mainan. Tapi kok ibu pukul Gara pake tangan? Cubit Gara sampe sakit pake tangan. Terus jewer Gara juga pake tangan."

See, anak kita akan lebih pintar. Dia akan membalikkan apa yang sudah kita lakukan. Maka dari itu sebelun terlambat didiklah diri kita dengan cara yang benar sebelum akhirnya anak kita yang berbalik mendidik kita.

6. Bacakan buku cerita agar anak bisa mengambil kesimpulan sendiri

Kesimpulan dari apa yang terjadi jika dia memukul orang lain.

Kesimpulan akan lebih melekat jika dia temukan sendiri. Bukan karena paksaan kita. Dia akan lebih memahami. Apalagi bila kita menambah pelukan dan ciuman sebagai hadiah dia telah menemukan kesimpulan itu.

Mendidik anak dengan cinta bukan dengan pukulan tentu butuh proses. Namun tidak akan memberi hasil jika kita tidak memulai.

7. Bacalah buku tentang parenting

Baca, baca, dan baca! Jangan pernah lelah untuk belajar dan berproses.

Buku-buku parenting bisa dibaca lagi saat kita kehilangan arah

Lagi Edit Cerpen, Ini 7 Hal yang Bisa Kamu Lakukan agar Hasilnya Maksimal

Mengedit cerpen sebaiknya dilakukan saat sudah diendapkan. Agar pikiran kita lebih segar dan siap untuk 'membantai' naskah kita. Idealnya dua atau tiga hari cukup. Kita bisa menemukan sendiri waktu yang pas agar hasilnya bisa maksimal.

3 Alasan Kenapa Kamu Harus ke Salon



Tomboy, gak pernah make up, gak tertarik beli kosmetik. Terus? Apa kabar salon?

Aku memang bukan cewek yang hobi ke salon. Namun semenjak bekerja jadi guru TK, aku menyempatan diri sebulan sekali untuk ke salon. Kenapa?

baca juga : Guru TK, Jangan Hanya Sabar!

1. Merasa diperhatikan

Bekerja dengan anak-anak memerlukan emosi yang stabil. Kita harus menjaga naik turunnya emosi. Tidak boleh membawa bad mood ke lingkungan main bersama anak-anak. Kita harus selalu bersikap tenang dan ter-kontrol.

Memiliki pekerjaan yang menguras emosi tentu kita perlu penyegaran. Tentu kita sendiri yang tahu hal apa itu. Hal yang bisa menyegarkan pikiran kita. Saat kita segar maka akan maksimal ketika kembali bekerja.

Perhatian. Siapa sih yang gak suka diperhatikan? Perhatian pada penampilan kita yang kusut dan kusam tentu bukan yang diharapkan. Saat di salon kita akan ditanya, diberi saran, dan diberikan pelayanan terbaik yang ada sehingga setelah keluar dari salon kita bisa merasa diperhatikan dalam aura yang positif. Aura ter-urus. Mulai dari rambut, wajah, hingga kaki.

Salon is just sweet escape from your daily hard life. Sekedar facial atau creambath pastilah bukan sesuatu yang mahal jika setelah itu kita merasa bahagia. Bahagia untuk bisa meluangkan waktu, me time.


2. Mendapatkan kenyamanan

nyaman/nya·man/ a 1 segar; sehat: badannya berasa -- disinari matahari pagi; 2 sedap; sejuk; enak: suaranya merdu, -- didengar;
menyamankan/me·nya·man·kan/ v menjadikan nyaman; menyegarkan; menyejukkan; menyedapkan: taman yang terpelihara baik memberi pemandangan yang ~;
kenyamanan/ke·nya·man·an/ n keadaan nyaman; kesegaran; kesejukan
(dari kbbi.web.id)
Kenyamanan merupakan hal yang mahal jika kita hidup dan memiliki kehidupan yang tidak sehat. Bekerja 24 jam penuh. Tidak ada libur, tidak ada cuti, bahkan untuk me time aja susah.

Tahu kasus seorang ibu di Bandung yang membunuh ketiga anaknya?  Tentu saja dari situ kita harus belajar bahwa mendapatkan kenyamanan sehari saja di 30 hari kita itu cukup ampuh untuk menghindarkan kita dari stres. Stres yang tidak kita sadari. Stres yang pelan-pelan menggerogoti. Stres yang tak lama bertransformasi menjadi kemarahan, ringan tangan, atau keinginan untuk menyakiti diri dan orang-orang di dekat kita.

Salon langganan kita tentu berbeda-beda. Ada yang suka salon dengan alunan musik ringan yang bisa membuat kita mengantuk saat sedang massage, ada juga yang suka lilin beraroma menenangkan ketika wajah sedang dimasker, atau mereka yang memilih salon sekaligus cafe sehingga setelah treatment bisa langsung menikmati red velvet dengan lelehan coklat tebal. Hmmm... You choose your favourite!

3. Merasa cantik

"Salah gak sih kalau udah punya anak pengen tampil cantik?"
"Kalau udah punya anak malah harus perhatiin penampilan biar suami gak kabur."
"Aku suka banget kumpulin lipstick. Cantik aja kalau tiap hari ganti warna."

Buat para wanita pastilah suka jika dipuji cantik, terawat dan tampak lebih muda dari umurnya *jadi inget umur.

Salon sebenarnya bukan satu-satunya pilihan jika kita ingin merasa cantik. Namun untuk yang tidak suka ribet, salon adalah solusi tercepat untuk mengubah penampilan kita. Selain perawatan kita juga bisa mempercantik diri dengan polesan make up. Make up yang tentu saja disesuaikan dengan situasi. Jika ingin ke pesta tentu berbeda dengan acara rapat formal.

Salon dipilih saat kita buru-buru dan memang harus menyerahkan pada yang profesional. Salon bisa juga menjadi pilihan saat kita ingin istirahat sejenak dari hiruk pikuk pekerjaan kita sehari-hari.

Tampil cantik adalah hak setiap wanita. Janganlah meremehkan rasa ingin tampil cantik hanya karena kita bekerja di rumah, tidak kemana-mana, dan berkutat dengan pekerjaan rumah tangga. Tampil cantik selain menyenangkan diri sendiri juga bisa membuat orang di sekitar bahagia melihat kita bahagia. Anak atau suami pastilah tidak menolak jika kita tampil cantik dan merawat diri kita sendiri.


"Ibu cantik pake merah-merah," puji baby Gara saat aku pakai lipstick

So kapan kita ke salon?

3 Hal Unik Tentang Emak Perfeksionis

Artikel ini ditulis berdasarkan studi kasus Phalupi Apik Herowati yang baru mau tiga tahun jadi emak. Tiga tahunnya nanti tanggal 27 April 2016. Sama dengan hari lahirnya baby Gara. Ya iyalah Mak, kan baru jadi emak kalau punya anak. Hahaha...

3 Alasan Kenapa Novel Love in Edinburgh oleh Indah Hanaco Harus Dibaca

Indah Hanaco adalah penulis produktif Indonesia hingga saat ini 30 novel sudah diterbitkan. Love in Edinburgh merupakan novel Indah Hanaco yang ke 28. Novel ini merupakan satu di antara 4 novel around the world with love terbitan Gramedia Pustaka Utama.

Lalu apa sih alasan yang bisa membuat kamu harus baca novel ini. Ini tiga alasan versi emak sensi yang memang sudah jadi penggemar lebaynya Indah Hanaco semenjak baca The Vanilla Heart.


Kamu Orang Baru? Ini 5 Langkah agar Hidupmu Damai


menggunjing adalah fenomena lazim di sekitar kita  (pixabay.com)
Kata Sonny Tulung:"Orang Indonesia harus belajar lebih tentang public speaking. Mengemukakan apa yang sedang dirasakan. Bukan malah ngomongin di belakang. Menggunjing yang sama sekali tidak bermanfaat."
Setelah hampir tiga tahun merantau ke Jakarta, tinggal di kontrakan dan menjadi ibu rumah tangga penuh. Aku katakan padamu, jika kau masih punya pekerjaan maka pertahankan! Pertahankan walaupun itu membuatmu bosan setengah mati.

Kenapa? Kenapa begini? Kenapa begitu?

Sebelum menjadi ibu rumah tangga penuh, aku bekerja. Selama bekerja aku membayangkan betapa menyenangkan dan bahagianya menjadi ibu rumah tangga. Bangun pagi, menjalani hari yang penuh warna, dan tidak perlu cari muka demi jabatan yang lebih baik. Begitu indah layaknya melihat pelangi selepas hujan.

Setelah menjalani, aku seperti tertabrak mobil, Mobil itu menabrak begitu pas di kepalaku. Hancur lah berkeping-keping semua bayangan itu.

Untuk sementara lupakan bagian mengurus anak-anak dan semua kerempongan apalagi dramanya. Fokus lah ke bagian bertetangga, di kontrakan yang hampir mirip perumahan eksklusif berisi 20 orang. Ada ibu rumah tangga penuh seperti aku, ada ibu-ibu bekerja dan menitipkan anak, dan ada juga ibu-ibu bekerja yang belum dikaruniai anak.

Ampuuun. Dinamika bertetangga ini mirip naik rollercoaster. Siap mental, siap untuk muntah dan yang paling utama siap kena serangan jantung.

Bilang aku lebay. Emang. Aku salah menyikapi lingkungan baruku. Langsung larut dengan kebiasaan membicarakan keburukan dan kesalahan orang lain di belakangnya. Tentu itu bukan hal yang bijak.

Kesalahan itu aku bayar dengan mahal. Aku malah terlibat dengan persaingan yang tidak sehat. Persaingan yang sebenarnya tidak perlu aku ikuti. Aku punya standarku sendiri, standarku tentu tidak bisa disamakan dengan orang lain.

Beberapa hal yang perlu diketahui, aku catat di sini agar aku bisa belajar dan tidak mengulangi kesalahan yang sama saat pindah kontrakan lagi. Namanya juga kontraktor ya harus siap dengan lingkungan baru.

1. Bila kau orang baru, dengarkan dan pelajari!

Jangan jadi tetangga baru yang songong dengan SKSD. SKSD ya bukan SNSD #eh. Ya sok kenal sok dekat. Tutup mulutmu dan pasang telingamu. Ini lebih baik daripada sok tahu. 

Ketika kita sudah mulai bisa meraba medan perang seperti apa yang akan kita hadapi barulah kita buat rencana.

2. Berusahalah tidak menimpali saat tetangga bercerita tentang tetanggamu yang lain.

Sebagai orang baru, mereka juga sedang menilai. Ya menilai diri kita. Orang macam apa tetangga baru kita.

Kamu tentu tidak mau dicap sebagai penggosip hanya karena berbaik hati menimpali cerita mereka. Tahan mulutmu karena mulutmu bisa jadi harimaumu suatu saat nanti. Who knows?

3. Ketika tetangga menasihati tentang susu formula apa yang harus anakmu, obat batuk pilek apa yang yang harus dibeli, tolong balaslah dengan senyuman.

Tidak perlu nyolot dan langsung menjelaskan panjang lebar bahwa susu formula itu tidak seharusnya diberikan pada bayi. Tidak perlu menggebu-gebu membantah bahwa batuk pilek akan sembuh sendiri bila anakmu cukup istirahat. 

Senyum akan menyelamatkan kau dari debat kusir yang tak berkesudahan. Percayalah, tidak ada gunanya. Kau hanya akan kehabisan tenaga dan berakhir dengan kepala migrain.

4. Ketika kau mulai dekat dengan tetangga-tetanggamu, belajarlah ilmu komunikasi.

Ya, berkomunikasi dengan baik dan benar. Bukan bergunjing saat kau tidak punya kecocokan cara berpikir dengan salah satu dari mereka. Bicarakan dengan kepala dingin dan waktu yang pas jika memang ada hal yang begitu mengganjal pikiranmu.

Membicarakan tetangga yang bermasalah denganmu di belakangnya, tidak ada gunanya. Selain menambah dosa, kau malah tambah terlihat jelek. Jelek karena tidak menyelesaikan langsung masalahmu dengan yang bersangkutan malah memperumit masalah. Rumit karena mungkin tetangga yang kau curhati tipe pengadu domba. Tamat lah riwayatmu.

5. Muliakanlah tetanggamu maka kau akan mendapati surga di dunia.

Bagi para perantau yang jauh dari keluarganya, tetangga adalah keluarga. Mereka yang terdekat yang bisa diminta tolong.
Membangun hubungan yang baik dengan berkomunikasi. Tidak menyelasaikan masalah dengan bergunjing di belakang orangnya. Majulah lalu selesaikan dengan orang yang bersangkutan.
Memuliakan tetangga dengan tulus dan ikhlas. Hal itu akan membuat hidupmu nyaman dan tenteram.

Mengapa Aku Ingin Jadi Penulis?

Menemukan harta karun saat membaca timeline facebook. Catatan ini aku buat saat mengikuti giveaway "Momwriter's Diary" Mba Dian Kristiani. Sukses memenangkan hadiah sungguh momen yang membuat aku merasa bersalah saat kembali malas menulis.