Waspada, Emak Mulai Memukul


diambil di sini
Baby Gara saat itu 1 tahun 9 bulan. Banyak sekali perubahannya. Sudah mulai bisa beberapa kata dan protes jika ada hal yang gak sesuai dengan harapannya.

Aku, si Emak Sensi yang belum begitu bisa mengontrol emosi mulai tersulut. Beberapa kata yang belum begitu jelas membuat kami sering salah paham. Gara mau kentang goreng, aku kira ikan. Secara dia bilang "kentang" eh akunya dengar "ikang".

Baby Gara mengamuk. Awalnya aku pendam. Pendam terus. Sifat resentful mulai menggerogoti kesabaranku. Ya, resentful adalah sifat dimana seseorang sering memendam perasaan saat dia merasa tersinggung.

Akhirnya pada suatu hari, baby Gara meminta minum. Dia minum sedikit lalu air sisanya ditumpahkan dan dibuat mainan. Rasa sesak sudah tidak bisa ditahan. Spontan aku pukul. Biasanya Gara tidak menangis. Saat itu, akumulasi rasa yang terpendam membuatku memukul dengan keras dan berulang hingga Gara menangis.

Ekspresi saat Gara melihatku dengan wajah yang memelas, membuat aku tersadar. Aku telah menyakiti anakku. Kata maaf yang terus terucap tidak bisa mengembalikan waktu. Fakta aku telah memukul dan menyakiti hati anakku karena ketidakmampuanku mengontrol emosi.

Pelan-pelan aku mulai membaca lagi. Apa sebenarnya yang sedang terjadi padaku? Buku-buku self help aku keluarkan dari tempat persembunyiannya.

Lose power syndrome. Sindrom ini ditandai dengan terus mengingat masa-masa keemasan. Masa di mana aku masih bekerja, memiliki banyak waktu untuk diri sendiri, dan menghasilkan uang yang bisa dibelanjakan sesuai dengan keinginan.

Semua yang ada di hadapanku  terasa salah. Baby Gara yang lagi aktif, sangat suka eksplorasi semua yang ada di sekitarnya, dan masa transisi untuk disapih. Membuat semua perhatianku tersita. Punggung sakit, kepala migrain dan rasa marah bergejolak. Apa-apa yang aku lakukan juga salah.

Lose power syndrome yang berkelanjutan bisa membuat seseorang stres dan tidak bisa mengelola emosinya secara positif. Apakah ini berbahaya? Tentu saja, jika tidak ditangani maka akan ada tindakan-tindakan impulsif yang cenderung merusak. Belanja secara brutal, percobaan bunuh diri, dan yang paling parah percobaan membunuh orang-orang yang ada di dekat kita.

Berita ibu-ibu yang membunuh anaknya sendiri sudah sering kita dengar dan baca. Awalnya aku cenderung menghakimi. Namun setelah diriku menjadi ibu, melalui berbagai macam proses untuk akhirnya menjadi ibu. Rasanya aku sedikit demi sedikit memahami. Kenapa ibu itu membunuh anaknya sendiri, overdosis obat tidur, atau menenggelamkan diri.

Bukan hanya lose power syndrome, ibu juga harus menghadapi baby blues atau yang paling menakutkan adalah depresi pasca melahirkan (post partum depression). Apabila tidak ada dukungan, penghakiman yang terus-menerus maka ibu bisa melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan hatinya.

Berawal dari memukul, mencubit, ataupun menjewer anak. Kita bisa mengambil jeda sejenak. Apa yang terjadi dengan kita? Apa yang kita rasakan sebenarnya? Pelan-pelan kita harus mulai belajar mengenali emosi kita sendiri. Semakin kenal maka bisa semakin sayang. Artinya kita kontrol emosi bukan emosi yang kontrol kita.

Masih ingat peringatan bahwa jika pesawat akan jatuh, masker turun lalu orang tua lah yang harus memakai masker itu terlebih dulu. Kenapa? Tentu awalnya kita merasa egois tetapi itu adalah hal logis. Logis apabila kita selamat maka kita akan bisa menyelamatkan anak kita. Kita dulu yang bahagia baru bisa membahagiakan anak kita.
happy mom, happy kid

Foto, Review, dan Berbagi Warisan Kuliner Indonesia

21 Maret 2015, Warung Tekko (Sunter Icon Food Point)

Hari yang cerah, cenderung panas. Berangkat jam setengah sebelas karena aku pikir dekat rumah. Ternyata eh ternyata baru sampe sana setengah dua belas. Untung saja gak terlambat.

Setelah menerima goodie bag berisi kaos #inikulinerku dan bingkisan bango bumbu bacem (ayam dan tahu tempe), kami mengganti baju dengan kaos #inikulinerku dan langsung eksis deh bertiga.



welfie pake baju seragam #inikulinerku





11.40 Mas Arie Parikesit memulai presentasi dan diskusi tentang kuliner indonesia

Arie Parikesit  adalah CEO dan Founder Kelana Rasa Culinary Solutions, promotor tur kuliner yang mengajak para pencinta kuliner untuk mencicipi cita rasa kuliner nusantara.


1. Dokumentasi
Siapa sih yang gak kenal rendang? Nasi goreng dan sate yang ternyata begitu populer tidak hanya di Indonesia tetapi sudah terkenal di dunia. Namun jika harus menyebutkan 10 makanan khas dari seluruh wilayah Indonesia, bisa gak? Paling mentok gudeg dari Jogja setelah itu blank. Bagaimana dengan Aceh, Lampung, atau Jakarta?

Bagi para pecinta kuliner, rasa penasaran dan ingin tahu yang besar bisa lebih bermanfaat jika kita mendokumentasikan. Dokumentasi membuat orang lain tahu, juga belajar, dan yang akhirnya ikut mendokumentasikan. Kan gak asik kalau ada bule yang tanya makanan khas Lampung, dan kita sebagai orang Lampung tidak bisa menjelaskan bagaimana cara nyeruit.

Dokumentasi berguna tidak hanya untuk pribadi, pada akhirnya jika dokumentasi itu dibagi maka akan banyak pihak yang terbantu. Orang-orang yang suka kuliner, yang mau mempopulerkan kuliner Indonesia, dan yang akan melestarikan kuliner Indonesia sebagai warisan untuk generasi selanjutnya.

Ayah Dian Kelana mulai melirik food photography
2.  Food Review

Ada kebiasaan baru semenjak media sosial seperti Facebook, Twitter, atau Path booming di dunia. Kita selalu menyempatkan mengambil foto sebelum melahap makanan atau selfie saat sampai di tempat wisata. Mengabadikan momen-momen yang terjadi di setiap saat.

Review singkat berupa komentar juga menyertai di bawah foto-foto tersebut. Informasi-informasi yang tidak terlalu detil tetapi penting.

"Nongkrong di daerah puncak nih, lupa bawa jas ujan. Kuyup deh."

Kita jadi tahu kalau hendak ke puncak perlu siapin jas hujan atau teman-temannya.

Untuk kuliner, kita biasa membaca atau menonton food review. Jalan-jalan lalu mencoba makanan, mengulik sedikit rahasia dapurnya, lalu memberikan komentar-komentar. Komentar tentang rasa, tekstur, dan informasi-informasi tambahan yang unik. Food review ini bukan perkara mudah. Kita tidak boleh asal saja, harus tetap menggunakan bahasa yang positif. No food critics. Selain itu, saat ada di lokasi kita harus memaksimalkan diri untuk mengulik informasi. Buat yang kurang suka mencatat bisa menggunakan alat perekam.

Warisan kuliner Indonesia, banyak dan belum semua didokumentasikan. Apakah kita rela semua keunikan itu, hilang tanpa kita pernah mencoba. Berangkat dari kecintaan akan kuliner Indonesia dan semangat untuk melestarikan itulah, Mas Arie Parikesit mengajak kita untuk mulai mencari tahu dan satu-persatu mendokumentasikan. Tetap lestari dan bisa dinikmati hingga generasi selanjutnya.

3. Jeda Makan Siang

Kecap Bango dipegang kuat biar gak direbut Emak
Sebelum praktek, kita jeda makan siang. Ada konro bakar saus madu, iga penyet, ayam penyet, dan yang gak boleh tertinggal adalah tahu tempe.
Makan siang yang dinikmati Gembul, enakkk ^_^

Selama jeda makan siang, teman-teman secara bergantian memotret makan siang yang nantinya dijadikan review. Review dimasukkan ke dalam aplikasi Bango Warisan Kuliner. Aplikasi diunduh gratis.

Saat membuka aplikasi kita akan menemui pilihan kuliner terdekat, berbagi kuliner dan jajanan spesial.
  • Kuliner terdekat menunjukkan peta yang jika kita ketik alamat warung makan di kolom 'search' maka peta akan langsung menunjukkan tempatnya.
  • Berbagi kuliner adalah tombol kamera untuk kita memotret makanan lalu bisa di-upload lalu review
  • Jajanan Spesial adalah menu yang berisi daftar makanan rekomendasi yang berisi review dan juga alamat. Kita bisa klik 'tunjukkan jalan' jika ingin ke sana tetapi tidak tahu jalan

Aplikasi Bango Warisan Kuliner

Review-review makanan nanti akan dikumpulkan dan diundi sebagai pemenang Duta Kuliner untuk 10 orang pengguna aplikasi Warisan Kuliner teraktif.  Pemenangnya akan jalan-jalan kuliner ke Jogja dan menjadi tamu kehormatan Festival Jajanan Bango di Jogja. 


game: tebak nama makanan sebagai pemanasan untuk review

4. Praktek memotret makanan dan review
Konro Bakar Saus Madu, Menu Andalan Warung Tekko
Warung Tekko, @ Sunter Icon Apartment - Sunter Icon Food Point, Jl Griya Sejahtera No. 1, Kemayoran, Jakarta Utara 
  • Konro Bakar Saus Madu: menu andalan ini begitu menggoda pada pandangan pertama.
  • Iga penyet: iganya empuk hingga langsung lepas dari tulangnya bila digigit
  • Ayam penyet:  daging ayamnya empuk buat yang tidak terlalu suka asin, lebih baik memilih menu lain yang rasa manisnya lebih dominan.
  • Tahu tempe penyet: Gara suka apalagi ditambah kecap Bango 


Tambah ilmu, tambah pengalaman: SUKA!

Note: Terima Kasih buat Mba Haya Aliya Zaki untuk undangannya.