Sering
kehilangan ide di tengah jalan atau rasa malas menggelayuti Anda? Sebagai seorang penulis, baik yang full time maupun freelance biasanya sering mengeluh kehilangan ide lalu malas
melanjutkan tulisannya. Jika kemalasan bertahan dalam jangka waktu yang cukup
lama maka penulis akan mandek. Diam di tempat. Tak ada kemajuan baik tanda
titik atau satu kata pada tulisannya.
Wajar
jika kita kehilangan semangat untuk menulis.
Hidup tidak selalu menawarkan jalan yang mulus. Terkadang kita berpindah dari
jalan yang lurus dan mulus menuju jalan berkelok dan penuh lubang.
Untuk itu, luangkan sejenak untuk membaca artikel ini.
Semoga kemandekan anda bisa diatasi dengan cepat.
1.
Jenuh mungkin
Rutinitas yang sama selama satu minggu penuh bisa
membuat kejenuhan melanda. Setelah itu mulai terserang malas. Jika itu yang
anda rasakan maka berpalinglah sejenak dari aktivitas menulis anda. Luangkan
waktu untuk melakukan aktivitas lain yang menyegarkan. Membaca, menonton film,
melakukan kegiatan outbound bersama
keluarga dan teman atau apa saja yang bisa membuat anda segar kembali.
2.
Menunda menunggu waktu
yang tepat untuk menulis
Ada
penulis yang suka jadi morning writer
atau sangat lancar ketika pagi tetapi ada juga yang midnight writer atau begitu kebanjiran ide saat tengah malam.
Menunda hingga waktu yang tepat mungkin bisa membantu mengatasi kemandegan asal
jangan kebablasan menunda hingga tidak berkarya lho…
3.
Temui teman
curhat
Terkadang kita
memerlukan orang lain untuk melihat kelebihan kita. Entah itu tulus atau
sekedar basa-basi busuk. Teman-teman ini
berperan untuk menumpahkan segala emosi yang mengendap. Setelah mencurahkan
semua kepenatan yang dirasakan tinggal menemukan semangat untuk kembali
berhadapan dengan laptop dan naskah yang sedang dikerjakan.
4.
Punya tempat yang
disebut ‘rumah’.
Tidak dapat
dipungkiri bahwa setelah kita berhasil menyelesaikan satu artikel atau cerpen
atau apapun bentuknya, kita ingin ada orang lain membaca lalu memberikan umpan
balik. Syukur bisa positif.
Bagi para
penulis, ‘rumah’ bisa berarti komunitas dimana kita bisa berkeluh-kesah, kita
bisa datang kapanpun dan yang terpenting adalah tidak
ada penghakiman yang ada colekan
sayang dan rasa nyaman. Selain itu kita
juga merasa dihargai, seberapapun kontribusi yang kita berikan. Kita tidak
takut kalo tulisan
kita dicuekin. Pasti akan ada yang komen walaupun itu satu orang (curcol kayaknya ini).
Rasa nyaman saat
kembali ke ‘rumah’ itulah yang bisa dijadikan semangat untuk menulis kembali
tanpa takut dihakimi ataupun tidak mendapat umpan balik.
Jadi, apa yang
ditunggu? Kembalilah bergulat dengan laptop atau apapun media menulis kita. Ucapkan
selamat tinggal pada kemandekan!
![]() |
http://www.daeindologistics.com/ImageArtikel/Karir%20Mandeg,%20Kembangkan%20Potensi%20Diri.jpg |
he he he...pengin bisa menulis tenan aku....
BalasHapusAyo mba Yuni semangat :-) pasti bisa ^___^
BalasHapusnah itu tips keren supaya giat ngeblog...ayo mbak Phalupi :)
BalasHapusIya mba, jadi malu #tepok jidat
Hapus